Media sosial dihebohkan dengan seorang korban banjir di Aceh yang berusaha keras untuk hidup selama 4 hari di tengah bencana banjir serta longsor ekstrem. Bahkan, ia harus berjalan sejauh 20 kilometer demi mendapatkan tempat yang aman.
Ia adalah seorang wanita bernama Shanaz, yang melalui akun TikTk pribadinya dengan nama pengguna @shanazalamru, menceritakan perjalanannya menyelamatkan diri dari Aceh.
Kisahnya dimulai saat ia melakukan perjalanan bisnis ke Banda Aceh pada Selasa (25/11). Mobil yang dipakainya di hari berikutnya terjebak longsor ketika hendak menuju Bireuen.
Karena terjebak dan aksesnya pun semakin terbatas, Shanaz bersama dua orang bapak dari Gayo Lues pun memutuskan untuk jalan kaki melanjutkan perjalanan. Mereka menembus jalan di kondisi hujan besar dan melewati tujuh titik longsor yang begitu parah.
Hingga akhirnya, mereka tiba di kawasan Tipeun Mane setelah berjalan sekitar 15-20 kilometer. Sayangnya, jembatan yang menghubungkan ke Kota Bireuen ikut amblas karena banjir sehingga ia harus menumpang di rumah warga sementara waktu.
Pada Kamis (27/11), Shanaz bersama tim Babinsa TNI berupaya untuk mencari jalur alternatif. Mereka sudah mencoba 3 rute, namun sebagian besarnya sudah amblas karena longsor.
Mereka akhirnya memutuskan untuk melalui jalur hutan yang ekstrem, dimana membutuhkan waktu perjalanan 3 jam. Meski ia harus melalui jalur yang sangat berbahaya dan terjal, Shanaz tetap semangat untuk bisa menemukan tempat aman.
Shanaz, yang berjuang untuk mencari tempat aman dari banjir di Aceh (tiktok)
Ia dan tim akhirnya bisa sampai di Krueng Simpol Tipeun Mane pada malam hari jam 22.15. Keesokannya yaitu Jumat (28/11), menjadi penentu apakah Shanaz bisa meninggalkan daerah berbahaya itu.
Jalan tembus untuk melalui Jembatan Tipeun Mane akhirnya berhasil diamankan. Walau begitu, ia dan korban lainnya harus kembali berjalan sejauh 15 kilometer demi bisa menyebrangi jembatan yang miring dan jebol itu.
"Melewati sungai adalah angin segar bagi kami, karena akhirnya kami sudah berhasil melewati zona bahaya dan melanjutkan perjalanan ke Bireun kota. Perjalanan yang sangat melelahkan, kamu berjalan sekitar 20 kilometer melewati trek tanjakan yang seperti tiada ujung," ungkap Shanaz.
Perjalanan Shanaz dan timnya begitu melelahkan dan penuh haru. Ia pun akkhirnya tiba di sebuah kampung dan meminta diantarkan warga setempat untuk menuju Kota Bireuen. Dan akhirnya, Shanaz berhasil berkumpul dengan keluarganya dalam keadaan selamat.
"Biarlah ujian ini jadi hikmah dan cara Allah InsyaAllah untuk menghapus dosa-dosa kita, Allah tidak akan membebani suatu kaum di luar batas kemampuannya," tutup Shanaz.
Shanaz, yang berjuang untuk mencari tempat aman dari banjir di Aceh (tiktok)