Garuda Indonesia baru-baru ini berhasil mendapat suntikan dana dengan jumlah yang sangat fantastis, yaitu mencapai Rp24,67 triliun. Terkait hal ini, Direktur Utama Garuda Indonesia, Glenny H. Kairupan, angkat bicara dan memastikan bahwa tambahan modal dari PT Danantara Asset Management (DAM) tersebut akan dimanfaatkan secara tepat untuk memperkuat transformasi bisnis maskapai pelat merah tersebut.
Dalam pernyataan resminya, Glenny mengungkapkan bahwa suntikan modal ini bukan hanya bentuk dukungan finansial, tetapi juga kepercayaan pemerintah terhadap strategi pemulihan Garuda menuju maskapai nasional yang tangguh dan berdaya saing global.
“Penyertaan modal ini adalah bentuk keyakinan terhadap visi jangka panjang kami untuk menjadi maskapai nasional yang sehat, tangguh, dan berkelas dunia,” ujar Glenny di Jakarta, Kamis (13/11).
Akan Digunakan untuk Apa Saja?
Tambahan modal ini disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar di Gedung Manajemen Garuda Indonesia, Tangerang. Dana disalurkan melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) dengan komposisi setoran tunai Rp17,02 triliun dan konversi utang Rp6,65 triliun.
Dari total dana tersebut, sekitar Rp8,7 triliun akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja seperti perawatan pesawat, peningkatan layanan, dan efisiensi operasional. Sementara Rp14,9 triliun sisanya dialokasikan untuk memperkuat lini anak usaha Citilink, termasuk menyelesaikan kewajiban bahan bakar kepada Pertamina dari periode 2019 hingga 2021.
Glenny menegaskan bahwa suntikan modal ini akan memperkuat struktur keuangan perusahaan sekaligus memastikan keberlanjutan saham Garuda di Bursa Efek Indonesia.
“Dengan permodalan yang lebih kuat, kami dapat memperkokoh keandalan operasional dan meningkatkan kesiapan armada untuk menghadirkan layanan penerbangan yang modern dan andal,” jelasnya.
Salah Satu Armada Garuda Indonesia (garuda-indonesia.com)
Garuda Indonesia Berjanji Akan Bersikap Amanah
Chief Operating Officer Badan Pengelola Investasi Danantara, Dony Oskaria, menambahkan bahwa nominal investasi Rp23,6 triliun ditetapkan berdasarkan evaluasi mendalam atas kebutuhan aktual Garuda.
“Kami tidak melihat besar kecilnya angka, tapi fokus pada proses penyehatan yang komprehensif. Tujuan kami adalah memastikan Garuda benar-benar sehat secara bisnis,” kata Dony dalam konferensi pers di Garuda Sentra Operasi, Tangerang.
Langkah Danantara ini juga menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah dan manajemen Garuda untuk mempercepat pemulihan setelah periode restrukturisasi yang panjang. Glenny menekankan bahwa keseimbangan antara pemulihan jangka pendek dan ketahanan bisnis jangka panjang akan menjadi kunci keberlanjutan perusahaan.
Dengan kehadiran suntikan modal dari Danantara, Garuda Indonesia kini bersiap memasuki fase baru, dari tahap pemulihan menuju pertumbuhan dan ekspansi global yang lebih stabil.
Konferensi Pers Garuda Indonesia (Pers Release)
Sekilas Profil Dirut Garuda Indonesia
Sebagai sosok yang lama berkecimpung di dunia penerbangan, Glenny Kairupan membawa disiplin dan pengalaman yang kuat ke dalam kepemimpinannya. Lulusan Penerbang Angkatan Darat (Penerbad) 1973 dan Sekolah Pilot Curug 1975–1976 ini dikenal memiliki pandangan strategis dalam memperkuat daya saing industri penerbangan nasional.
Glenny Kairupan (Pers Release)