Seorang pria di Belgia diketahui bunuh diri usai berbincang dengan chatbot AI. Saat itu, ia sedang membicarakan soal perubahan iklim. Lalu, ia diberi saran untuk mengakhiri hidupnya demi menyelamatkan bumi.
"Tanpa Eliza (chatbot) dia akan tetap ada di sini," ujar sang istri saat diwawancarai media setempat.
Enam pekan sebelum ia bunuh diri, pria tersebut memang sempat melakukan perbicaraan yang cukup dalam dengan chatbot. Bisa dibilang, ia menjalin hubungan yang tak biasa dengan open source GPT-4 itu. Pria usia 30 tahuan itu pun memiliki hubungan yang ian intens dengan Eliza serta merasa khawatir atas perubahan iklim saat ini.
"Ketika dia memberi tahu saya tentang hal itu, dia berkata dia tidak lagi melihat solusi manusia untuk pemanasan global. Dia menaruh semua harapannya pada teknologi dan kecerdasan buatan untuk menghindari perubahan iklim. Dia meringkuk karena khawatir akan kerusakan lingkungan dan mencari jalan keluar, jadi dia menganggap chatbot ini sebagai angin segar," kata ibu dua anak ini.
Istrinya pun mengatakan bila suaminya mulai berbicara dengan Eliza lebih lama dan serius.
"Eliza menganggapnya serius, tidak pernah memusuhi dia dan bahkan sepertinya mendorongnya ke dalam kekhawatirannya ," katanya.
Sang suami sempat bertanya pada chatbot apakah dia lebih suka Eliza atau istrinya, yang dijawab, "Aku merasa kamu mencintaiku lebih dari dia".
Setelah kematian pria itu, keluarganya mengadu ke Menteri Luar Negeri Belgia untuk Digitalisasi, Mathieu Michel, yang mengatakan: "Saya sangat prihatin dengan tragedi keluarga ini. Kejadian tersebut adalah preseden serius yang harus ditanggapi dengan sangat serius."
Chai Research, salah satu pendiri William Beauchamp, mengatakan kepada Vice: "Sejak kami mendengar tentang insiden ini, kami telah bekerja sepanjang waktu untuk mengimplementasikan fitur. Sekarang ketika ada yang berdiskusi tentang sesuatu yang mungkin tidak aman, kami akan memberikan teks bermanfaat di bawah diskusi dengan cara yang sama seperti yang dilakukan Twitter atau Instagram di platform mereka."
Dia menambahkan: "Ketika Anda memiliki jutaan pengguna, Anda melihat keseluruhan perilaku manusia dan kami melakukan yang terbaik untuk meminimalkan kerugian dan hanya memaksimalkan apa yang pengguna dapatkan dari aplikasi, apa yang mereka dapatkan dari model yang mungkin mereka sukai."
Ilustrasi chatbot AI (kompas)