Jika bayimu menutup mulutnya, membuang muka ketika disuap, menampar sendok, atau kesal pada waktu makan, kemungkinan besar ia sedang GTM. GTM singkatan dari Gerakan Tutup Mulut. Bayi di atas 6 bulan biasanya akan mengalami fase ini.
Tentu saja GTM membuat aybun menjadi frustrasi, khawatir, takut, stress. Apalagi, berbagai cara telah aybun lakukan, tetapi tidak ada upaya yang berhasil. Biasanya, ini hanya bersifat sementara, dan sebagian besar bayi akan tertarik lagi, namun berikut ini ada beberapa bantuan untuk sementara ini. Simak ya aybun!
1. Si kecil terlalu lelah
Si kecil tak mau makan mungkin karena ia melewatkan waktu tidur siangnya, dan sekarang waktunya makan. Jika bayi kelelahan, mungkin ia tidak berminat makan meskipun mungkin sudah waktunya.
Apa yang harus dilakukan: Biarkan bayi tidur siang jika diperlukan, dan tawarkan makanan lagi ketika ia sudah bangun dan segar. Ini akan menjadi pengalaman yang lebih menyenangkan setelah mereka beristirahat.
2. Si kecil terdistraksi
Seiring bertambahnya usia bayi, mereka semakin sadar akan lingkungannya. Tidak sulit bagi bayi untuk menjadi terlalu terstimulasi oleh apa yang terjadi di sekitarnya. Bisa karena melihat anak lain, hewan peliharaan, barang elektronik dan hal lainnya.
Apa yang harus dilakukan: Untuk membantu bayi makan, minimalkan gangguan dengan memberinya makan saat makan bersama keluarga tanpa ada perangkat elektronik di dekatnya. Libatkan bayi dengan melakukan kontak mata dan mendorong bayi dengan berbicara.
3. Si kecil mungkin saja sakit
Bayi yang menolak makan mungkin saja sedang mengantuk (haibunda.com)
Jika bayi aybun sedang berjuang melawan masalah hidung atau perut tersumbat, keinginannya untuk makan mungkin sudah nol. Apa yang harus dilakukan: Terus berikan ASI atau susu formula untuk menjaga bayi tetap terhidrasi dan terpenuhi nutrisinya. Jika ia juga menolak cairan, segera hubungi dokter anak. Saat nafsu makannya membaik, berikan bayi campuran buah dan sayuran.
4. Makan mungkin menyakitkan atau tidak nyaman
Makanan padat, ASI, dan susu formula yang sebelumnya tertelan dapat kembali masuk ke tenggorokan dan masuk ke mulut bayi. Kondisi ini disebut gastrointestinal reflux (GER), yang terjadi ketika isi lambung mengalir kembali ke kerongkongan. Kebanyakan bayi akan mengalami GER. Ini bisa menyakitkan dan sangat tidak nyaman, menyebabkan bayi mudah marah. Tersedak dan batuk saat menyusui merupakan tanda-tanda GER yang harus diwaspadai.
Apa yang harus dilakukan: Konsultasikan dengan dokter anak. Mereka dapat memberikan bantuan dan pengobatan untuk memastikan bayi aybun tumbuh, berkembang, dan mendapatkan nutrisi yang optimal.
5. Si kecil mungkin mengalami sembelit
Tips mensiasati bayi GTM (ibupedia.com)
Kita semua pernah mengalami sembelit. Saat kamu merasa kenyang, sulit membayangkan makan lebih banyak lagi. Bayi mungkin mengalami sembelit karena beberapa alasan. Bisa jadi karena suplemen zat besi atau kurangnya cairan dan serat dalam makanan mereka. Beberapa orang mungkin mengalami sembelit jika ada alergi protein susu sapi.
Apa yang harus dilakukan: Jika bayi mengalami konstipasi, konsultasikan dengan dokter anak untuk menyingkirkan masalah kronis apa pun. Aybun juga dapat menawarkan bayi makanan kaya serat untuk membantu pencernaannya.
6. Si kecil mungkin stres
Waktu makan dapat menimbulkan stres bagi pengasuh dan bayi. Mungkin ada beberapa asosiasi negatif yang dimiliki bayi dengan pemberian ASI yang dapat menyebabkan stres. Jika bayi pernah menggunakan selang pernapasan atau pemberian makan melalui selang, mereka mungkin mengalami tantangan makan tambahan karena asosiasi negatif terhadap benda-benda di sekitar wajahnya. Menyeka wajah secara berlebihan dan memaksa pemberian makan akan berdampak negatif pada bayi dan pengalaman menyusunya.
Apa yang harus dilakukan: Percayakan pada bayi untuk berhenti makan ketika sudah kenyang. Bersabarlah selama waktu menyusui dan beri makan bayi secara perlahan sambil memperhatikan tanda-tanda bahwa bayi tidak lagi lapar. Hindari memaksa bayi untuk makan lagi saat dia tidak tertarik.
7. Si kecil mungkin bosan
Memberi makanan baru bisa menyenangkan sekaligus berantakan. Sangat mudah untuk melakukan rutinitas pemberian makanan yang sama berulang-ulang, terutama jika bayi menunjukkan minat yang besar pada makanan padat tertentu. Selama beberapa hari terakhir, bayi melahap bubur kacang hijau tanpa masalah. Hari ini, bayi menolak untuk memakannya lagi.
Apa yang harus dilakukan: Tawarkan lebih banyak variasi makanan. Manfaatnya adalah mengembalikan minat bayi terhadap makanan padat dan mengenalkannya pada rasa, tekstur, vitamin, dan mineral baru. Bangkitkan selera bayi dan kembangkan selera mereka dengan berlangganan makanan campuran cold-pressed atau makanan kaya nabati.
Makan bersama keluarga bisa membuat anak lebih lahap makan (alodokter.com)