Peppermint oil adalah minyak ramuan aromatik dalam keluarga mint. Minyak ini didapat dari persilangan tanaman mint hibrida antara spearmint dan watermint.
Minyak esensial pepermin dapat diekstraksi dari daun tanaman pepermin dan digunakan untuk berbagai tujuan. Baunya tajam, sejuk dan menyegarkan, dan rasanya mirip.
Dulu, kita paling saring mendapat sensasi dingin dari peppermint dari produk pasta gigi atau permen. Namun kini, peppermint oil sudah lebih populer dan bisa kita gunakan sesuai kebutuhan.
Manfaat Peppermint Oil
Catatan penggunaan tanaman mint untuk pengobatan sudah ada sejak zaman Mesir Kuno, Yunani, dan Roma. Berikut beberapa manfaat peppermint oil yang gak banyak orang tahu:
1. Untuk Sindrom Iritasi Usus Besar atau IBS
Beberapa penelitian paling ekstensif mengenai manfaat minyak peppermint berfokus pada IBS. IBS adalah kondisi gastrointestinal (GI) kronis (jangka panjang) yang dapat melibatkan:
- sakit perut
- diare
- sembelit
Tinjauan tahun 2019 dari 12 uji coba meneliti kemanjuran kapsul minyak peppermint dalam mengobati IBS jika dibandingkan dengan plasebo. Para peneliti menemukan bahwa pengobatan dengan minyak peppermint memperbaiki sakit perut dan gejala IBS lainnya.
2. Untuk Berbagai Kondisi Gastrointestinal (GI)
Tanaman peppermint (gardeningknowhow.com)
Minyak pepermin atau mentol, salah satu komponen kimia utamanya, telah digunakan dalam kombinasi dengan jintan untuk mengatasi gejala dispepsia fungsional. Kondisi ini ditandai dengan kembung, gangguan pencernaan, dan nyeri di area perut.
Ulasan tahun 2019 merangkum hasil beberapa penelitian yang melibatkan peppermint, mentol, dan jintan. Secara keseluruhan, pengobatan kombinasi ini tampak menjanjikan dalam menghilangkan gejala yang berhubungan dengan dispepsia fungsional.
Tinjauan lain terhadap penelitian pengobatan herbal untuk kondisi GI pada anak-anak dan remaja menemukan bahwa minyak peppermint efektif dalam mengurangi durasi, frekuensi, dan tingkat keparahan sakit perut.
3. Untuk Kulit dan Rambut
Minyak peppermint sering digunakan dalam produk kosmetik. Namun penelitian mengenai potensi manfaat peppermint bila diterapkan pada kulit dan rambut masih terbatas.
Sebuah studi kecil tahun 2016 mengamati penggunaan minyak peppermint secara topikal dan pengaruhnya terhadap rasa gatal kronis. Para peneliti menemukan bahwa larutan minyak peppermint 1 persen dapat memperbaiki durasi rasa gatal dan tingkat keparahan rasa gatal.
4. Melawan Bakteri dan Ragi
Minyak peppermint juga memiliki sifat antimikroba ringan. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui efektivitasnya terhadap berbagai jenis bakteri dan jamur. Hasilnya beragam. Sebuah studi tahun 2019 menyoroti aktivitas antibakteri minyak peppermint terhadap berbagai jenis bakteri, termasuk:
- Stafilokokus aureus
- Escherichia coli
- Klebsiella pneumoniae
- Proteus mirabilis
- Pseudomonas aeruginosa
- Acinetobacter baumannii
Penelitian ini menunjukkan potensi minyak peppermint sebagai pilihan terapi masa depan untuk infeksi tertentu, meskipun diperlukan lebih banyak penelitian.
5. Untuk Pusing dan Sakit Kepala
Selain beberapa kondisi di atas, peppermint oil juga bermanfaat untuk meredakan berbagai keluhan tubuh seperti pusing, migrain, mual, dan rasa tidak nyaman lainnya.
Cara Penggunaan Peppermint Oil
Bunga tanaman peppermint (gardenerspath.com)
Orang bisa menggunakan minyak peppermint dengan berbagai cara. Misalnya dengan:
1. Dioleskan secara topikal (pada kulit)
2. Disebarkan dalam bentuk minyak atsiri
3. Diminum secara oral dalam bentuk tablet atau kapsul
4. Diterapkan secara intranasal (meletakkan tetesan di dalam hidung)
Penting untuk berhati-hati agar kamu tidak mengonsumsi minyak esensial peppermint. Kamu harus selalu mengkonsultasikan dulu ke dokter sebelum mengonsumsi minyak peppermint dalam bentuk apa pun atau mengoleskannya secara topikal.
Minyak atsiri peppermint untuk diffuser (cnnindonesia.com)