Tidak Disarankan Oleh Dokter, Ini Bahaya Menyusui saat Kondisi Hamil

Berikut ini sejumlah bahaya menyusui saat hamil yang perlu diperhatikan demi keselamatan ibu dan bayi. Apa saja?

Pernah nggak kamu mendengar nasehat bahwa ibu hamil sebaiknya tidak menyusui? Hal ini berlaku bahkan jika sang bayi masih sangat kecil sehingga disarankan ASI digantikan dengan susu formula. Kira-kira apa penyebabnya ya? 

Menyusui adalah proses alami yang memberikan banyak manfaat bagi bayi dan ibu. Namun, situasinya bisa menjadi lebih kompleks ketika seorang ibu hamil lagi sementara masih menyusui anaknya yang lebih tua. Berikut ini sejumlah bahaya menyusui saat hamil yang perlu diperhatikan. Apa saja?

1. Memicu Kontraksi Rahim

Salah satu kekhawatiran utama saat menyusui selama kehamilan adalah kemampuannya memicu kontraksi rahim. Menyusui merangsang produksi hormon oksitosin, yang dapat menyebabkan rahim berkontraksi. Pada sebagian besar kasus, kontraksi ini tidak cukup kuat untuk menyebabkan masalah, terutama pada kehamilan yang normal dan sehat.

Namun, pada beberapa kondisi, seperti riwayat persalinan prematur atau kehamilan berisiko tinggi, kontraksi yang disebabkan oleh menyusui bisa menjadi berbahaya.

2. Meningkatkan Risiko Persalinan Prematur

Bahaya Menyusui saat Hamil (via Detikcom)

Terkait dengan kontraksi rahim, menyusui selama kehamilan juga dapat meningkatkan risiko persalinan prematur. Meskipun bukti klinis masih terbatas dan penelitian lebih lanjut diperlukan, beberapa ahli berpendapat bahwa stimulasi puting yang terjadi saat menyusui dapat menyebabkan pelepasan oksitosin yang lebih tinggi, yang pada gilirannya dapat memicu persalinan prematur pada beberapa perempuan. 

3. Berisiko Keguguran

Bahaya Menyusui saat Hamil (via Kehamilan Sehat)

Risiko keguguran adalah kekhawatiran lain yang sering dikaitkan dengan menyusui saat hamil. Meskipun hubungan langsung antara menyusui dan keguguran masih diperdebatkan, kontraksi rahim yang disebabkan oleh oksitosin bisa menjadi faktor yang berkontribusi pada beberapa kasus. Risiko ini lebih tinggi pada trimester pertama, saat kehamilan masih sangat rentan. 

4. Masalah Gizi pada Ibu

Bahaya Menyusui saat Hamil (via Genbest)

Menyusui membutuhkan banyak energi dan nutrisi dari tubuh ibu. Ketika seorang ibu menyusui dan hamil sekaligus, kebutuhan nutrisinya meningkat secara signifikan. Hal ini dapat menimbulkan masalah gizi jika ibu tidak mendapatkan asupan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan kedua proses tersebut. Kekurangan nutrisi dapat berdampak negatif pada kesehatan ibu, janin, dan anak yang disusui. 

5. Mempengaruhi Kualitas ASI

Bahaya Menyusui saat Hamil (via Generasi Maju)

Kehamilan dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI. Hormon kehamilan dapat menyebabkan perubahan dalam komposisi ASI, yang mungkin mempengaruhi rasa dan kandungan nutrisinya. Beberapa anak mungkin menolak menyusui karena perubahan ini. Selain itu, produksi ASI cenderung menurun pada trimester kedua dan ketiga kehamilan, yang bisa membuat anak yang lebih tua kekurangan ASI yang mereka butuhkan. 

Menyusui  saat hamil adalah pilihan pribadi yang harus dipertimbangkan dengan hati-hati, mempertimbangkan semua potensi risiko dan manfaat. Meskipun banyak ibu yang dapat menyusui selama kehamilan tanpa masalah, penting untuk mengenali dan memahami risiko-risiko yang ada.

Bahaya Menyusui saat Hamil (via Artikel Detail)