Kumpul keluarga saat Lebaran tentunya menjadi momen yang dinanti-nantikan oleh sebagian besar orang, terutama bagi mereka yang tinggal jauh dari kampung halaman. Namun tahu nggak sih bahwa ternyata tak semua orang berpikir begitu? Bagi beberapa individu, momen kumpul keluarga malah bikin cemas dan nggak nyaman.
Hal ini bisa terjadi karena berbagai macam alasan, misalnya munculnya konflik dalam keluarga atau karena ada salah satu atau beberapa orang yang dianggap toksik. Namun jika kamu mengalami hal ini tanpa alasan yang jelas, hal ini bisa menjadi tanda adanya gangguan psikologis yang serius, seperti fobia sosial. Lebih jelasnya, simak penjelasan berikut ini!
Apa Itu Fobia Sosial?
Fobia sosial, juga dikenal sebagai gangguan kecemasan sosial, adalah kondisi psikologis yang ditandai oleh rasa ketakutan atau kecemasan yang berlebihan dalam situasi sosial atau kumpul keluarga.
Orang dengan fobia sosial sering merasa khawatir akan dipermalukan, diejek, atau dihakimi oleh orang lain. Padahal, hal itu tidak selalu terjadi dan bisa jadi adalah sebuah kekhawatiran tanpa alasan.
Gejala Fobia Sosial
Fobia Sosial saat Kumpul Keluarga (via Cantika)
Fobia sosial kadang cukup sulit dikenali dan dianggap sebagai ketidakmampuan individu untuk bersosialisasi. Beberapa gejala yang biasanya muncul pada seseorang yang mengidap fobia sosial saat kumpul keluarga antara lain:
• Keringat dingin, gemetar, atau berdebar-debar saat berada di depan orang banyak.
• Kesulitan berbicara atau munculnya stuttering saat berinteraksi dengan orang lain.
• Merasa gugup, tegang, atau gelisah sebelum atau selama kumpul keluarga.
• Menghindari situasi sosial atau kumpul keluarga secara keseluruhan.
• Merasa tidak nyaman atau terganggu saat berada di tengah-tengah orang banyak.
Meski demikian, perlu dipahami bahwa setiap orang mungkin mengalami gejala yang berbeda. Ketidaknyamanan saat berada di tengah banyak orang juga bukan selalu merupakan tanda fobia. Ada baiknya kamu memeriksakan diri ke dokter jika mengalami tanda-tanda di atas.
Kenapa Fobia Sosial Muncul saat Kumpul Keluarga?
Fobia Sosial saat Kumpul Keluarga (via NSD)
Dalam beberapa kasus, fobia sosial ternyata hanya muncul saat kumpul bersama keluarga. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan fobia sosial muncul saat kumpul keluarga, di antaranya:
1. Perasaan Tidak Aman: Beberapa individu mungkin memiliki pengalaman traumatis atau tidak menyenangkan dalam interaksi sosial atau keluarga di masa lalu, yang menyebabkan mereka merasa tidak aman atau tidak nyaman saat berkumpul dengan keluarga.
2. Tekanan Sosial: Tidak jarang, kumpul keluarga diwarnai dengan ekspektasi, tekanan, atau harapan tertentu dari anggota keluarga lainnya. Hal ini dapat meningkatkan tingkat kecemasan seseorang yang mengidap fobia sosial.
3. Rasa Takut Akan Penilaian Orang Lain: Orang dengan fobia sosial sering kali merasa takut akan penilaian negatif atau ejekan dari orang lain, termasuk anggota keluarga. Mereka khawatir tentang apa yang orang lain pikirkan tentang mereka, sehingga menyebabkan rasa cemas yang berlebihan.
Bisakah Diatasi?
Fobia Sosial saat Kumpul Keluarga (via Rilis)
Tentu saja, fobia sosial dapat diatasi dengan bantuan yang tepat. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi fobia sosial saat kumpul keluarga antara lain:
• Terapi Psikologis: Terapi kognitif perilaku (CBT) dan terapi berbicara merupakan dua metode terapi yang efektif untuk mengatasi fobia sosial.
• Pendekatan Bertahap: Mulailah dengan memperkenalkan diri pada situasi sosial atau kumpul keluarga secara bertahap dan perlahan-lahan.
• Mengelola Stres: Teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga dapat membantu mengurangi tingkat kecemasan.
Jika kamu merasa cemas atau tidak nyaman saat kumpul keluarga, jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental. Fobia sosial bukanlah sesuatu yang harus ditanggung sendirian, dan dengan bantuan yang tepat, kamu dapat mengatasi rasa cemas tersebut dan menikmati momen kumpul keluarga saat Lebaran dengan lebih tenang dan bahagia.
Fobia Sosial saat Kumpul Keluarga (via Beautynesia)