Sebuah vendor makeup dan dekor pernikahan ramai jadi prbincangan setelah mereka menjadi korban penganiayaan dari salah satu kliennya.
Kisahnya diunggah melalui akun TikTok @vhairawedding. Mereka mengunggah beberapa foto pengantin kliennya yang membuat salah satu anggotanya terluka usai menagih utang.
"Tolong bantu up
"Awalnya keluarga pria berjanji akan melunasi jasa dekorasi di hari H. Namun tidak dibayar dan mereka kabur-kaburan. Dan saat ketemu mereka malah marah saat disuruh lunasi jasa dekornya sebanyak Rp 8,450 Juta," kata Vhaira Wedding.
Setelah dihubungi oleh Wolipop, orang yang mengunggah video Eva Vhaira, menceritakan bahwa adik iparnya lah yang menjadi korban penganiayaan. Eva sendiri adalah pemilik vendor Vhaira Wedding.
"Yang jadi korban adik ipar. Pada 10 Maret 2024 kita ke sana ke rumah pelaku (ayah pengantin pria) dengan baik-baik. Bahkan saya juga bawa anak, kita ngobrol biasa gimana solusinya karena mereka sudah satu minggu nggak menemui kita," kata Eva kepada Wolipop melalui WhatsApp.
Ia bercerita bahwa ayah pengantin pria memang sempat mengancam menggunakan golok. Lalu, ia tiba-tiba marah dan mengambil gelas mug besar.
Viral vendor pernikahan jadi korban penganiayaan (via tiktok)
"Awalnya mau ke saya cuma saya dihalangin suami, tiba-tiba dari luar adik ipar saya masuk nanya ada apa ini langsung dihantam pakai gelas sampai luka robek pembuluh darah pecah," ungkap Eva miris.
"Habis itu kita ke rumah sakit visum dan lapor polisi, pelakunya ayah pengantin pria kabur sampai saat ini masih buron. Belum lunas dari totalan Rp 21,450 Juta, sisa Rp 8,450 Juta lagi kita tagih ke sana," jelasnya bingung.
Eva mengungkapkan bahwa tak ada tanggung jawab sama sekali dari pembayaran utang tersebut.
"Mereka kabur semua. Iya nggak ada di rumahnya sekarang kosong pertanggungjawaban pun tidak ada. Permohonan maaf tidak ada sama sekali. Tidak ada kabar. Iyah sudah capek sebenarnya," ucapnya pasrah.
Sebelumnya, memang ada jaminan dari pihak keluarga pengantin pria yang berupa emas. Tapi ternyata saat dicek, emas tersebut adalah palsu.
"Karena memang buat bayar ke kita nggak ada uang (ada jaminan). Iya, ketahuannya pas dijaminkan ke kita. Kita cek ke toko emasnya malah sama pengantin prianya. Ternyata bukan emas asli. Cuma aksesori nggak ada kadarnya. Yang beli ibunya pengantin pria mungkin si pengantin prianya juga nggak tahu kalau itu palsu," tuturnya.
Eva menuturkan acara pernikahan yang berujung penganiayaan pada vendor itu berlangsung pada 3 Maret 2024 di Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat. Eva saat ini merasa trauma, sedih dan syok karena ulah keluarga pengantin yang tidak bertanggung jawab.
Viral vendor pernikahan jadi korban penganiayaan (via tiktok)