5 Sunnah Sahur Sesuai Ajaran Nabi Muhammad SAW yang Patut Ditiru Umat Muslim, Yuk Ikuti!

5 Sunnah sahur yang sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW yang patut untuk ditiru umat Muslim.

Nabi Muhammad SAW  merupakan panutan bagi seluruh umat Islam karena beliau adalah utusan Allah SWT sebagai manusia yang diberikan keistimewaan sejak dilahirkan. Semua perbuatan dan segala perilakunya patut untuk dicontoh.

Salah satu sunah Rasulullah SAW yang bisa diikuti umat Muslim adalah sahur saat puasa, baik puasa wajib Ramadan maupun puasa lainnya. Dalam ajaran Islam, hukum sahur adalah sunnah. Artinya jika tidak dilakukan tidak apa-apa.

Tapi jika dijalankan akan mendapat banyak pahala. Nabi Muhammad SAW pun telah mengajarkan etiket sahur yang mendatangkan keberkahan. Mulai dari waktu sahur, porsi makan hingga aktivitas yang tidak boleh dilakukan setelah sahur. 

Tidak sembarangan, cara-cara Rasulullah SAW itu pun sudah tercatat dalam hadits dan Al-Qur'an. Lantas seperti apa sunah sahur sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW tersebut? Simak penjelasannya berikut ini!

1. Tidak Melewatkan Sahur

Sunnah sahur pertama adalah tidak melewatkan waktu sahur. Nabi Muhammad SAW mengajarkan untuk sebaiknya tidak melewatkan waktu sahur karena ada banyak keberkahan dan pahala yang didapat saat makan sahur.

Nabi Muhammad SAW mengajarkan untuk sebaiknya tidak melewatkan waktu sahur. Sebab, ada banyak keberkahan dan pahala yang didapat ketika makan sahur. Hal ini pernah dijelaskan dalam hadits Abdullah bin Al Harits dari seorang sahabat Rasulullah SAW:

"Aku masih menemui Nabi Muhammad SAW ketika dia makan sahur. Kemudian, beliau berkata, 'Sesungguhnya makan sahur adalah berkah yang Allah berikan kepada kalian, maka janganlah kalian tinggalkan." (HR An Nasaa`i dan Ahmad)

2. Tidak makan berlebihan

Banyak orang yang mungkin berpikir bahwa makan sahur dalam porsi besar akan membuat seseorang tahan menjalani puasa seharian. Tapi sayangnya, Nabi Muhammad SAW tidak menganjurkan hal tersebut. Rasulullah melarang untuk makan berlebihan karena hal itu tidak disenangi Allah SWT.

Hal ini sesuai dengan surat Al A'raf ayat 31, yang artinya: "Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-A'raf:31)

3. Makan 3 Butir Kurma

Ilustrasi Makan Sahur (NewFemme)

Makan kurma diyakini bisa mendatangkan pahala apalagi jika dilakukan saat sahur dan berbuka puasa. Nabi Muhammad SAW mengajarkan untuk makan kurma dalam jumlah ganjil. Rasulullah pun selalu makan tiga buah kurma sat sahur.

Dalam sebuah hadits pernah disebutkan bawah, "Sebaik-baik sahurnya seorang mukmin adalah kurma." (HR Abu Dawud, Ibnu Hibban, Baihaqi) Selain itu, kurma juga mengandung gula alami yang bagus untuk kesehatan. Di mana, gula alami bisa memberikan energi selama berpuasa.

4. Sahur Di Akhir Waktu

Umumnya, banyak orang yang melakukan sahur di awal waktu sekitar pukul 03.00 dini hari agar tidak terburu-biru. Akan tetapi, Nabi Muhammad SAW justru mengajarkan untuk makan sahur di akhir waktu. Artinya, Rasulullah makan sahur di waktu menjelang waktu subuh. 

Ajaran ini pernah disampaikan lewat sebuah hadits Bukhari Muslim, sebagai berikut: "Kami makan sahur bersama Rasulullah SAW, kemudian beliau solat aku tanyakan (kata Anas): Berapa lama jarak antara adzan dan sahur? Rasulullah SAW menjawab, 'Kira-kira 50 ayat membaca Al-Qur'an'." (HR Bukhari Muslim) Meski begitu, pastikan agar tidak terburu-buru sehingga terlewat waktunya.

5. Tidak Langsung Tidur Setelah Sahur

Ilustrasi Makan Kurma (Sijori.id)

Nabi Muhammad SAW pernah mengatakan kalau tidur setelah sahur bisa menghilangkan rezeki. Sebab, sahur adalah waktu di mana rezeki dibagikan. Maka dari itu, Rasulullah tidak mengajarkan umat-Nya untuk tidur setelah makan sahur.

Setelah sahur, Nabi Muhammad SAW biasanya melakukan solat, zikir dan ibadah lainnya sampai matahari terbit. Rasulullah SAW berdoa kepada Allah SWT, "Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya." (HR. Abu Daud no. 2606).

Ilustrasi Tidur Setelah Sahur (Tempo)