Heart To Heart Anya Dwinov Part 1: Kenang Awal Karier Bintangi Sinetron Jinny oh Jinny

Artis Anya Dwinov mengenang masa-masa memulai karier dalam dunia hiburan. Bintangi sinetron Jinny oh Jinny.

Podcast Heart To Heart   di kanal YouTube Paragram Media berkesempatan berbincang dengan sosok Anya Dwinov . Anya Dwinov dikenal sebagai artis serba bisa mulai dari menjadi host program acara, akting, bintang iklan, hingga model. Salah satu sinetron yang pernah ia bintangi adalah Jinny oh Jinny.

Jinny oh Jinny adalah sinetron yang mulai tayang di televisi pada tahun 1990-an. Anya berperan sebagai wanita bernama Lian Lui Lola Lolita yang merupakan anak buah Pak Baroto yang diperankan mendiang Eko DJ. Kala itu Anya menjadi pemain pendatang baru dalam sinetron yang disutradarai oleh Cuk FK.

Karakter Lian Lui Lola Lolita diceritakan sebagai wanita yang cerewet, berisik, dan bernada tinggi setiap berbicara. Karakter itu berbanding terbalik dengan sosok Anya yang merasa dirinya pendiam dan serius. “Terus istilah ‘bocor’ kalau istilah orang sekarang,” kenang Anya yang mengucapkan terima kasih dengan sosok sutradara Cuk FK.

Karena memerankan karakter di sinetron Jinny oh Jinny, karakter panggung Anya Dwinov terbentuk.Setiap syuting Anya diarahkan oleh sutradara, kru, dan para pemain lainnya. “Timnya Jinny oh Jinny, Diana Pungky, Almarhum Mas Eko DJ, Jaka, terima kasih banget sudah membantu men-direct aku melakukan karakter itu,” imbuh Anya.

Sinetron Jinny oh Jinny tayang seminggu sekali. Anya mengingat benar saat itu belum zamannya sinetron yang tayang setiap hari seperti sekarang, alias sinetron stripping. Dia masih merasakan jadwal syuting yang dilakukan beberapa hari untuk satu episode. Bahkan untuk di Jinny oh Jinny ini, sutradara sangat terbuka atas ide dan masukan dari para pemain untuk jalan cerita dan gimmick-gimmick dalam setiap episodenya.

“Tiap mau syuting, kita para pemain, penulis skenario, sutradara duduk makan siang bersama. Terus kita tanya ‘Mas, hari ini jalan ceritanya apa’? Lalu dia sering meminta saran dari kita untuk memberikan ide, biasanya pemain sinetron lain sudah terima naskah dari sutradara,” bilang Anya.

Sebuah keunikan dan keakraban yang berbeda, keterbukaan sutradara atas ide cerita dan pembentukan skenario membuat tim penulis skenario harus ekstra sigap membuat jalan cerita dan mempersiapkan properti dalam proses syuting. Kolaborasi antara sutradara, pemain, dan kru membuat cerita sinetron makin menarik dan selalu baru setiap episodenya.

Podcast Heart To Heart Anya Dwinov (Dok.Istimewa)

Proses syuting yang memakan waktu panjang juga dikenang oleh Anya. Misalnya ia mendapat callingan syuting pukul 14.00 WIB namun baru mulai pengambilan gambar atau take pukul 22.00 WIB.

Anya mengetahui durasi waktu syuting sinetron zaman dulu dengan sekarang berbeda. Ia mendengar langsung dari cerita teman-temannya para pemain sinetron, bahwa sekarang, tidak jarang untuk mensiasati waktu produksi yang sangat mepet dengan waktu tayang, 2-3 aktor terbagi di tim produksi yang berbeda untuk 1 adegan bersama. Aktor A di lokasi A, aktor B di lokasi lain, padahal adegan mereka ceritanya sedang saling berbicara tatap muka.

Selain pernah membintangi sinetron Jinny oh Jinny, Anya juga berakting dalam beberapa judul sinetron di antaranya Dewi Fortuna, Kalau Cinta Jangan Marah, Kampung Girang, hingga Tersanjung 6.

Podcast Heart To Heart Anya Dwinov (Dok.Istimewa)