Ada beberapa jenis telur, dan kandungan nutrisinya berbeda-beda.
Hal ini bergantung pada cara ayam dipelihara dan diberi makan. Beberapa jenis telur di antaranya:
1. Telur konvensional: Ini adalah telur standar di pasaran. Ayam yang bertelur biasanya diberi makan biji-bijian yang dilengkapi dengan vitamin dan mineral.
2. Telur organik: Ayam tidak diberi hormon dan mendapat pakan organik.
3. Telur ayam kampung: Ayam dibiarkan bebas berkeliaran, memakan tumbuhan dan serangga (makanan alaminya) serta beberapa pakan komersial.
4. Telur yang diperkaya Omega-3: Pada dasarnya, mereka seperti ayam konvensional, hanya saja pakannya dilengkapi dengan sumber omega-3 seperti biji rami.
Lantas mana yang terbaik di antara keempat jenis telur itu?
Berbagai jenis telur (youtube.com)
# Telur Konvensional vs Telur Omega-3
Sebuah penelitian membandingkan komposisi asam lemak dari tiga jenis telur: konvensional, organik, dan diperkaya omega-3.
Telur omega-3 memiliki asam arakidonat 39% lebih sedikit, asam lemak omega-6 inflamasi yang kebanyakan orang makan terlalu banyak.
Telur ayam kampung dan negeri (tokopedia.com)
Telur omega-3 memiliki omega-3 lima kali lebih banyak dibandingkan telur konvensional.
Jelas bahwa ayam yang diberi makanan kaya omega-3 menghasilkan telur yang jauh lebih tinggi omega-3 dibandingkan telur konvensional.
Hal ini penting karena kebanyakan orang mengonsumsi terlalu sedikit omega-3 yang bermanfaat.
Sayangnya penelitian ini tidak mengukur nutrisi lain, hanya komposisi asam lemaknya saja.
sehatindofarm (indofarm.com)
# Telur Konvensional vs Telur Ayam Kampung
Pada tahun 2007, majalah Mother Earth News memutuskan untuk menguji nilai gizi telur yang digembalakan dari 14 peternakan berbeda.
Telur tersebut diukur di laboratorium, kemudian dibandingkan dengan telur konvensional standar USDA.
Hasilnya, telur ayam kampung lebih bergizi dibandingkan telur konvensional.
Mereka lebih tinggi vitamin A, E dan omega-3, serta lebih rendah kolesterol dan lemak jenuhnya.
Studi lain menunjukkan bahwa telur ayam kampung, yang dihasilkan oleh ayam yang dibiarkan berkeliaran di bawah sinar matahari, mengandung tiga hingga empat kali lipat jumlah vitamin D dibandingkan telur ayam yang dipelihara di dalam ruangan.