Fakta-Fakta tentang Suntik Putih, Benarkah Bisa Memicu Autoimun Seperti Cita Citata?

Cita Citata mengaku mengidap autoimun karena suntuk putih. Memang seberbahaya itu? Simak fakta-faktanya berikut ini!

Secara mengejutkan, Cita Citata mengaku mengidap autoimun suntik putih. Dia mengaku dulunya sering melakukan infus whitening tanpa pengawasan medis sehingga kini harus menanggung akibatnya. Memang seberapa buruk sih efeknya pada kesehatan?

Faktanya, suntik putih dengan menggunakan zat seperti glutathione telah menjadi tren kontroversial dalam dunia kecantikan. Meskipun ada klaim bahwa suntik putih dapat memberikan kulit tampak lebih cerah, namun perlu diperhatikan bahwa praktik ini memiliki fakta dan dampak kesehatan yang perlu dipertimbangkan dengan cermat.

1. Suntik Putih Umumnya Menggunakan Glutathione

Glutathione, sejenis antioksidan yang diproduksi secara alami oleh tubuh, telah menjadi bahan utama dalam prosedur suntik putih. Klaimnya adalah bahwa glutathione dapat memblokir produksi melanin, pigmen yang memberikan warna pada kulit, sehingga memberikan efek pemutihan.

2. Bukti Ilmiahnya Belum Kuat

Fakta tentang Suntik Putih (via Hello Sehat)

Meskipun beberapa orang mengklaim mendapatkan hasil yang diinginkan setelah menjalani suntik putih, perlu diingat bahwa bukti ilmiah yang kuat yang mendukung efektivitas dan keamanan prosedur ini masih terbatas. Penelitian yang lebih luas dan lebih mendalam diperlukan untuk menentukan manfaat dan risiko secara akurat.

3. Potensi Efek Samping

Fakta tentang Suntik Putih (via Kompas)

Penggunaan glutathione dalam dosis besar dan melalui metode suntik intravena dapat menyebabkan potensi efek samping. Beberapa efek samping yang telah dilaporkan meliputi gangguan ginjal, reaksi alergi, dan perubahan pada sistem kekebalan tubuh. Namun, penting untuk dicatat bahwa respon tubuh setiap individu dapat bervariasi.

4. Risiko Terkait Autoimun

Fakta tentang Suntik Putih (via Parapuan)

Beberapa penelitian mengindikasikan bahwa penggunaan glutathione dalam dosis tinggi, terutama melalui prosedur suntik intravena, dapat meningkatkan risiko gangguan autoimun. Sistem kekebalan tubuh dapat merespons secara berlebihan terhadap zat tertentu, menyebabkan reaksi autoimun yang dapat berdampak negatif pada kesehatan.

5. Kurangnya Pengawasan Medis

Fakta tentang Suntik Putih (via Yoona)

Salah satu risiko yang terkait dengan praktik suntik putih adalah kurangnya pengawasan medis yang memadai. Beberapa orang mungkin mencoba melakukan prosedur ini tanpa pengawasan dokter atau profesional kesehatan yang terlatih, meningkatkan risiko kesalahan penggunaan dan pemahaman yang tidak benar terhadap prosedur tersebut.

6. Perubahan Kulit Ternyata Bersifat Sementara

Fakta tentang Suntik Putih (via Halodoc)

Sebagian besar perubahan warna kulit yang dihasilkan oleh suntik putih bersifat sementara. Begitu penggunaan glutathione dihentikan, kulit mungkin kembali ke warna aslinya. Hal ini memunculkan pertanyaan tentang sejauh mana keamanan dan efektivitas prosedur ini dalam jangka panjang.

Suntik putih memang menjadi perbincangan hangat dalam dunia kecantikan, tetapi penting untuk mendekatinya dengan kehati-hatian dan informasi yang akurat. Fakta-fakta di atas menunjukkan bahwa praktik ini memiliki potensi risiko dan dampak kesehatan yang perlu dipertimbangkan secara serius. Semoga pengalaman Cita Citata ini memberikan insight untuk kita semua, ya!

 

Fakta tentang Suntik Putih (via detikcom)