Drama Korea begitu digandrungi karena alur ceritanya yang unik. Meski terkadang kisah yang ditampilkan tidak selalu masuk atau berkenaan dengan kehidupan nyata, tapi para penonton masih menikmatinya.
Meski begitu, dari tahun ke tahun ada beberapa tema klise yang selalu muncul, salah satu tentang kawin kontrak. Belakangan, cerita soal pernikahan palsu bahkan jadi tren kembali setelah banyak diangkat dalam drama Korea.
Seperti beberapa drama yang belum lama ini dirilis di berbagai stasiun TV yakni 'My Demon' yang tayang di SBS, 'Perfect Marriage Revenge' di MBN hingga 'The Story of Park's Marriage Contract' yang dirilis di MBC.
Di tahun depan, juga akan rilis drama tvN 'Because I Want No Loss', yang juga mengangkat kisah tentang kawin kontrak. Sebelumnya di tahun 2004, Full House jadi drama Korea kawin kontrak yang pertama kali mencuri perhatian.
Seiring dengan ini, banyak fans K-Drama yang menyadari dan mulai bertanya-tanya mengapa serial tentang kawin kontrak kembali menjamur. Terkait hal ini, kritikus drama, Jo Sung Kyung memberikan jawaban menurut pandangannya.
Dilansir dari KBIZoom, Sung Kyung melihat selain untuk mengejar popularitas dan rating, tema itu juga dipengaruhi oleh situasi yang terjadi di Korea Selatan. Hal ini menggambarkan perubahan persepsi sosial masyarakat tentang pernikahan.
Di mana, cerita kawin kontrak menunjukkan bahwa masih banyak orang yang berkeinginan untuk menikah dan menganggap pernikahan sebagai hal yang penting. Meskipun pada kenyataannya, masyarakat lebih condong untuk tidak menikah.
Drama Korea Yang Mengangkat Kisah Kawin Kontrak (Berbagai Sumber)
"Walau atmosfernya dalam masyarakat sekarang lebih condong kepada tidak menikah, banyak orang masih percaya bahwa pernikahan adalah hal yang penting dalam hidup. Karena itu, konsep dari kawin kontrak diangkat sebagai subyek untuk menciptakan peristiwa dalam drama," ungkap Jo Sung Kyung.
Lebih lanjut, sang kritikus menilai cerita kawin kontrak begitu disukai karena membuat penonton penasaran dengan akhir dari kisah itu. "Drama biasa memikat penonton dengan menampilkan berbagai peristiwa tapi dalam drama romantis, pernikahan sering jadi tujuan akhirnya," imbuhnya.
"Pernikahan dulunya digambarkan sebagai tujuan cinta yang sukses tapi belakangan pernikahan menjadi sebuah perangkat dalam alur cerita drama sebagai sebuah peristiwa. Berdasarkan latar tersebut, penonton bahkan yang berpikir mereka tidak mau menikah masih bisa merasa penasaran dengan cerita dramanya," tandas Jo Sung Kyung, kritikus Drama Korea.
Poster Full House, Drakor Pertama Tentang Kawin Kontrak (Kompas)