Tindak kekerasan atau penganiayaan adalah perilaku yang dipelajari. Beberapa orang menyaksikannya dalam keluarga mereka sendiri saat tumbuh dewasa; yang lain mempelajarinya secara perlahan dari teman, budaya populer, atau kesenjangan struktural di masyarakat kita.
Di mana pun mereka mengembangkan perilaku tersebut, mereka yang melakukan tindakan kekerasan mempunyai pilihan untuk melakukan hal tersebut atau tidak melakukannya.
Banyak orang mengalami atau menyaksikan kekerasan dan menggunakan pengalaman mereka untuk mengakhiri siklus kekerasan dan menyembuhkan diri mereka sendiri tanpa merugikan orang lain. Meskipun faktor luar (termasuk kecanduan narkoba atau alkohol) dapat meningkatkan kekerasan, penting untuk menyadari bahwa masalah ini tidak menyebabkan kekerasan dalam rumah tangga.
Mario Dandy menganiaya David Ozora hingga koma (medcom.id)
# Penyebab Seseorang Menjadi Pribadi yang Kasar dan
Berikut ini faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang menjadi pelaku kekerasan antara lain:
1. Riwayat pelecehan atau pengabaian saat masih anak-anak
2. Penyakit fisik atau mental, seperti depresi atau gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
3. Krisis atau stres keluarga, termasuk kekerasan dalam rumah tangga dan konflik perkawinan lainnya, atau memiliki orang tua tunggal.
4. Seorang anak dalam keluarga yang cacat perkembangan atau fisiknya
5. Tekanan keuangan, pengangguran atau kemiskinan
6. Isolasi sosial atau keluarga besar
7. Faktor genetik (keturunan keluarga).
8. Paparan kekerasan di media (TV, film, dll.)
9. Penyalahgunaan alkohol, obat-obatan atau zat lainnya
10. Kerusakan otak akibat cedera kepala
Ronal Tannur aniaya kekasihnya hingga meninggal (suara.com)
Jika kamu orangtua, itu artinya kamu PR banyak untuk memastikan anak-anakmu tumbuh dengan kasih sayang dan perhatian yang cukup. Tidak hanya itu, kamu juga perlu menjaga setiap perilakumu dan lingkungan di sekitarnya agar jauh dari tindak kekerasan.
Viral satu siswi dianiaya tiga siswa di Purworejo (grid.id)