Anak Rewel Gara-Gara Atta Halilintar Simpan Ari-Ari di Kulkas, Bagaimana Cara Mengurus Plasenta Bayi?

Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah buru-buru mengubur plasenta anak karena takut terjadi hal yang tak diinginkan. Memang sebenarnya bagaimana cara mengurus plasenta bayi?

Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah baru saja menyambut kehadiran anak kedua mereka di tanggal cantik, 11-11-2023. Tak lama setelah baby A lahir, Atta pun terlihat langsung mengubur ari-ari anaknya. Rupanya, dia cukup trauma karena saat kelahiran Ameena dia melakukan kesalahan. Alih-alih langsung mengubur, dia malah memasukkannya ke dalam kulkas. Bagaimana ceritanya?

Atta Halilintar Masukkan Ari-Ari Anaknya ke dalam Kulkas

Hal itu diungkapkan Atta dalam video yang diambil tak lama sebelum Aurel melahirkan anak kedua. Atta menceritakan bagaimana kesalahan yang dia lakukan berdampak cukup besar, yaitu membuat Ameena jadi kedinginan dan rewel terus.

“Nanti habis kamu lahiran, aku langsung berangkat nguburin ari-ari. Jadi akan langsung ke rumah untuk nguburin ari-ari,” ungkap Atta pada Aurel yang ada di depannya. “Pokoknya pas aku pegang (ari-ari). Katanya nggak boleh lama, nanti anaknya pusing,” lanjutnya.

“Soalnya pas Ameena, kirain aku bisa besoknya (dikubur). Jadi aku taruh di kulkas. Anaknya nangis-nangis mulu. Makanya, saya salah banget,” imbuh Atta lagi.

Cara Mengurus Plasenta Bayi (via Instagram/attahalilintar)

Bagaimana Cara Mengurus Ari-Ari yang Benar?

Fakta yang diungkapkan Atta itu menuai berbagai respon dari netizen. Bagaimanapun, banyak warganet yang heran bagaimana Atta bisa kepikiran meletakkan plasenta anaknya di dalam kulkas layaknya bahan makanan. Lalu bagaimana sebenarnya cara yang benar mengurus plasenta bayi?

Plasenta sendiri adalah bagian yang penting karena menjadi jalur pasokan oksigen dan nutrisi selama bayi berada di dalam kandungan. Namun setelah bayi lahir, organ tersebut tak diperlukan lagi namun harus diurus dengan benar agar menyebabkan penyakit. Terlepas dari berbagai mitos dan kepercayaan, mengurus ari-ari harus dilakukan segera sebelum rusak dan membusuk.

Di Indonesia sendiri, ada dua cara mengurus ari-ari yang biasa dilakukan yaitu dengan menyimpan dalam kendi dan menggantungnya atau langsung dikubur. Namun sebagian ulama, dilansir dari Liputan6, menganjurkan agar plasenta dikubur dengan tujuan memuliakan keturunan nabi Adam.

Pasalnya, diyakini bahwa ari-ari adalah organ tubuh yang terlepas, sehingga masih menjadi bagian dari manusia. Sementara, selama ini umat nabi Adam meyakini bahwa cara terbaik memperlakukan jenazah adalah menguburnya di dalam tanah.

Cara Mengurus Plasenta Bayi (via Batu Times)

Adab Menguburkan Plasenta Bayi

Sebagaimana dijelaskan di atas, menguburkan plasenta adalah bentuk sikap menghargai sebuah kehidupan baru. Karenanya, hal ini juga harus dilakukan dengan baik. Berikut adab-adab yang perlu diperhatikan menurtu adat Jawa:

·         Persiapkan dulu lokasi sebelum kelahiran untuk menghindari keterlambatan penguburan.

·         Bersihkan plasenta dengan air bersih yang mengalir, kemudian bungkus dengan kain mori dan letakkan dalam wadah.

·         Sebaiknya ayah terlebih dahulu mandi wajib sebelum melakukan prosesi.

·         Ayah menggali lubang dengan kedalaman sekitar satu lengan orang dewasa, yang digali di kiri pintu utama bagi bayi perempuan. Sementara untuk bayi laki-laki, lubang galian harus ada di kanan pintu utama rumah.

·         Lakukan penguburan dengan segera.

·         Selama penguburan, jangan lupa berdoa.

·         Berikan pagar bambu untuk menghindari hewan liar dan lampu sebagai penanda.

Mengubur plasenta adalah tindakan yang mendalam dan penuh makna. Dengan memahami tata cara, keluarga dapat melaksanakan proses ini sebagai bentuk penghormatan dan ketaatan kepada Sang Pencipta.

Cara Mengurus Plasenta Bayi (via Wajib Baca)

Bolehkah Menyimpan Plasenta?

Berbeda dengan keyakinan dan tradisi yang disebutkan di atas, ada beberapa pihak yang mimilih tidak menggantung maupun mengubur, namun menyimpan plasenta karena berbagai alasan. Ada yang ingin menjadikannya sebagai kenang-kenangan, namun ada pula yang bermaksud menjadikannya obat.

Walaupun tindakan ini masih kontroversial, sejauh ini plasenta dapat disimpan dengan beberapa metode, termasuk pengeringan, pembuatan kapsul plasenta, atau penyimpanan dalam bentuk beku. Apapun metode yang dipilih, pastikan untuk menjalankan semua tindakan keamanan dan kebersihan yang diperlukan saat melakukan proses penyimpanan plasenta, termasuk menggunakan alat-alat yang steril. Tapi kalau disimpan anaknya bakal rewel seperti pengalaman Ameena, putri Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah enggak ya?

Cara Mengurus Plasenta Bayi (via Liputan6)