Kabar duka hadir dari bintang serial lawas “Friends”, yaitu Matthew Perry. Komedian yang dikenal berkat perannya sebagai Chandler Bing tersebut ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Minggu (29/10/2023) di bak mandi rumahnya yang berlokasi di Los Angeles. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di sekitar TKP, namun polisi masih menyelidiki penyebab kematian pria berusia 54 tahun tersebut.
Faktanya, Matthew Perry memang memiliki riwayat kehidupan yang cukup memprihatinkan. Mungkin tampak seperti memiliki segalanya di mata penggemar. Namun, di balik sorotan gemerlap Hollywood, hidup Perry dipenuhi dengan perjuangan dan ketergantungan yang mengguncang. Berikut ini beberapa fakta tragis tentang sosok Matthew Perry sepanjang hidupnya:
1. Tumbuh dalam Keluarga Broken Home
Matthew Perry dilahirkan pada 19 Agustus 1969, di Williamstown, Massachusetts. Ibunya, Suzanne Morrison, adalah jurnalis sekaligus pernah menjadi sekretaris pers pada masa pemerintahan Perdana Menteri Kanada Pierre Trudeau. Sedangkan ayahnya, John Bennett Perry, merupakan aktor sekaligus mantan model.
Walaupun lahir dalam keluarga orang terpandang, namun dia harus menjalani kehidupan yang kurang beruntung. Orang tuanya bercerai saat dia masih sangat muda. Kehidupan dalam keluarga bercerai dapat memiliki dampak yang kuat pada anak-anak, dan Perry menghadapi tantangan emosional dalam tahap perkembangannya. Saat berusia 1o tahun, dia menjadi sosok anak bandel yang mencuri, merokok, dan berkelahi.
2. Kecanduan Narkoba Tanpa Sengaja
Matthew Perry (via Biography)
Salah satu peristiwa tragis dalam hidup Perry adalah kecanduan narkoba yang dimulainya tanpa sengaja setelah mengalami kecelakaan sepeda motor pada tahun 1997. Untuk mengatasi rasa sakit fisik, dia diresepkan obat penghilang rasa sakit yang kuat. Namun, obat ini dengan cepat berubah menjadi ketergantungan, dan Perry menghabiskan bertahun-tahun berjuang melawan ketergantungan yang merusak tubuhnya.
3. Dua Pengalaman yang Membuatnya Hampir Mati
Matthew Perry (via BuzzFeed News)
Matthew Perry hampir kehilangan hidupnya dalam dua peristiwa terpisah yang terkait dengan ketergantungannya. Pada tahun 2000, dia mengalami overdosis yang serius dan harus masuk rehabilitasi. Beberapa tahun kemudian, pada tahun 2001, dia mengalami pendarahan usus besar yang mengancam nyawanya karena tubuhnya tak sanggup lagi menerima obat-obatan. Peristiwa ini mendorongnya untuk mengambil langkah-langkah serius dalam memerangi ketergantungan dan mengembalikan kesehatannya.
4. Riwayat Ketergantungan Alkohol
Matthew Perry (via Good Morning America)
Selain masalah dengan narkoba, Matthew Perry juga berjuang melawan ketergantungan alkohol yang serius. Sebagaimana diketahui, dia sempat menjalani masa-masa kenakalan remaja, salah satunya dengan mulai minum alkohol di usia 14 tahun.
Seiring waktu, kebiasaan ini menjadi semakin tak terkendali. Ketergantungan ini memengaruhi karirnya dan hubungannya dengan orang-orang di sekitarnya. Dia mengakui bahwa dia menghabiskan waktu bertahun-tahun dalam isolasi dan kesepian yang dipicu oleh alkohol.
Dalam wawancara dan pengakuannya, Perry menggambarkan perjuangannya secara terbuka, dan dia menjadi advokat kesehatan mental dan pemulihan. Pengalaman hidupnya mengilhami dia untuk membantu orang lain yang mengalami masalah serupa. Melalui berbagai upaya amal dan dukungan kepada organisasi-organisasi yang berfokus pada kesehatan mental dan rehabilitasi, Perry berupaya untuk menghilangkan stigma seputar ketergantungan.
5. Kematian yang Mengejutkan
Matthew Perry (via New York Post)
Di lokasi kematiannya, polisi menemukan sejumlah obat-obatan, termasuk anti-depresan dan anti-cemas. Faktanya, Perry memang mengakui bahwa dia juga pernah mengalami masalah kecemasan saat berjuang melawan berbagai penyakitnya. Walaupun tidak ada tanda-tanda kekerasan sekitar TKP, namun polisi masih melakukan uji toksikologi untuk memastikan kematian Matthew Perry.
Meskipun perjalanan hidup Matthew Perry telah penuh dengan tantangan dan perjuangan, dia telah menunjukkan tekad dan ketekunan yang luar biasa dalam mengatasi masalahnya. Kini, semoga dia pergi dengan tenang, semoga saja misteri kematiannya[2] bisa diungkap dalam waktu dekat.
Matthew Perry (via Hidden Remote)