Bumil Waspada! Ini 7 Kemungkinan Yang Jadi Penyebab Keguguran Seperti Dialami Isyana Sarasvati

Seperti dialami Isyana Sarasvati, berikut 7 kemungkinan penyebab keguguran.

Isyana Sarasvati langsung menjadi sorotan setelah membagikan kabar duka. Melalui Instagramnya, pemain film Petualangan Sherina 2 itu mengabarkan dirinya mengalami keguguran. Di unggahannya, Isyana menunjukkan hasil USG yang dilakukannya.

Mengiringi foto itu, Isyana Sarasvati mengucapkan selamat tinggal pada calon buah hatinya. "Sampai berjumpa lagi bebinyo. Terima kasih sudah mau berjuang bersama-sama. We'll see you again, till the day our path cross, we love you so much beinyo," tulis Isyana.

Unggahan Isyana Sarasvati ini langsung dibanjiri simpati dari netizen maupun sejumlah rekan artis. Mereka ikut berdoa dan memberikan dukungan untuk Isyana. Penyanyi asal Bandung ini sendiri tidak menjelaskan kemungkinan pemicu keguguran yang dialaminya.

Isyana Sarasvati juga tidak mengungkapkan gejala awal yang dikeluhkan hingga akhirnya harus merelakan calon buah hati yang berusia sekitar 8 minggu itu. Meski begitu, di bawah ini akan dibahas tentang berbagai faktor yang bisa meningkatkan risiko keguguran.

Dilansir dari Mayo Clinic, munculnya pendarahan dari vagina dengan atau tanpa rasa sakit merupakan gejala keguguran yang perlu diwaspadai setiap ibu hamil. Biasanya, pendarahan ini diikuti dengan nyeri atau kram di area panggul serta panggul bawah.

Sebenarnya, bercak atau pendarahan pada vagina saat trimester pertama kehamilan merupakan hal normal. Akan tetapi, jika pendarahan dirasa terlalu banyak dengan disertai nyeri atau kram, disarankan untuk segera menghubungi tim perawatan medis.

Sementara itu, ada berbagai faktor yang memungkinkan sebagai pemicu meningkatkan risiko keguguran. Berikut penjelasan faktor-faktor penyebab keguguran yang dirangkum dari berbagai sumber:

1. Usia

Isyana Sarasvati Sampaikan Kabar Duka (Instagram)

Seorang wanita yang berusia lebih dari 35 tahun memiliki risiko keguguran yang lebih tinggi dibanding wanita yang lebih muda. Hal ini karena adanya perubahan hormonal dan kualitas telur yang mempengaruhi kemampuan reproduksi.

2. Riwayat Keguguran

Wanita yang pernah mengalami keguguran sebelumnya juga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami keguguran pada kehamilan berikutnya. Jika kamu pernah mengalami satu atau lebih keguguran sebelumnya, maka kamu bisa berisiko lebih tinggi mengalami keguguran.

3. Penyakit Kronis

Jika kamu memiliki kondisi medis kronis, seperti diabetes, penyakit autoimun dan penyakit tiroid yang tidak terkontrol dengan baik juga dapat meningkatkan risiko keguguran. Penyakit kronis ini memungkinkan meningkatkan risiko keguguran jadi lebih tinggi.

4. Masalah di Rahim

Kondisi rahim tertentu atau jaringan serviks yang lemah yang juga disebut serviks inkompeten pun dapat meningkatkan kemungkinan risiko keguguran. 

5. Gangguan Genetik dan Kromosom

Ilustrasi Keguguran (Mooimom)

Kelainan genetik pada embrio, seperti kelainan kromosom juga bisa menyebabkan keguguran. Beberapa kelainan genetik dapat diwariskan dari salah satu atau kedua orang tua atau dapat muncul secara acak.

6. Gaya Hidup

Gaya hidup juga berpengaruh penting dalam kehamilan. Ibu hamil tidak diperkenankan untuk merokok, minum alkohol, konsumsi kafein serta dilarang minum obat-obatan terlarang. Orang yang merokok memiliki risiko keguguran lebih besar dibandingkan bukan perokok. 

Penggunaan kafein yang secara berlebihan juga bisa meningkatkan risiko keguguran. Selain itu, ibu hamil juga tidak diperbolehkan untuk berolahraga terlalu berat seperti mengangkat beban yang berat. Hal ini  juga bisa beresiko dan menjadi salah satu aktivitas penyebab keguguran.

7. Stres

Penyebab keguguran lainnya yang juga sering melanda bumil adalah stres. Stres yang dialami tidak hanya sekedar ketidakseimbangan hormonal, namun faktor lain seperti kekhawatiran selama hamil atau kelelahan juga bisa mengganggu emosional ibu. 

Jika ibu mengalami stres bahkan berujung depresi, janin di dalam kandungan bisa mengalami penurunan suplai darah dan oksigen. Hal ini juga membuat imun tubuh menurun. Akibatnya, virus apapun dapat dengan mudah masuk ke tubuh. Jadi usahakan ibu belajar mengelola stres dan tidur yang cukup.

Ilustrasi Periksa Kehamilan (Alodokter)