Kamar Kos Kumuh Jadi Masalah, Apa Itu Hoarding Disorder dan Bahayanya?

Istilah hoarding disorder menjadi perbincangan terkait kabar kamar kos perempuan bak penampungan sampah yang viral di medsos baru-baru ini. Yuk pahami lebih lanjut!

Istilah hoarding disorder menjadi perbincangan terkait kabar kamar kos perempuan bak penampungan sampah yang viral di medsos baru-baru ini. Sebuah video menunjukkan pemandangan kamar yang sangat kotor, di mana barang menumpuk, benda berceceran, kantong plastik di mana-mana, hingga lantai basah karena air meluap dari kamar mandi. Netizen menduga bahwa penhuni kos tersebut mengidap hoarding disorder. Apa itu? Simak ulasan berikut ini!

Apa Itu Hoarding Syndrome?

Hoarding Disorder adalah gangguan mental yang ditandai oleh kecenderungan yang berlebihan untuk mengumpulkan dan menyimpan barang-barang yang tampaknya tidak memiliki nilai yang signifikan. Penderita akan menimbun barang apapun di tempat tinggalnya dan tak berencana merapikannya karena berbagai alasan.

Orang yang mengalami gangguan ini seringkali kesulitan untuk membuang atau memisahkan diri dari barang-barang tersebut, bahkan jika itu adalah sampah atau barang yang sudah tidak berguna. Hoarding Disorder dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang dan dapat mengakibatkan kondisi kehidupan yang tidak sehat.

Hoarding Disorder (via Psychiatry Advisor)

Tanda-Tanda Mengidap “Sindrom Menimbun”

Secara umum, gejala utama gangguan ini adalah kecenderungan untuk menyimpan barang yang tidak diperlukan. Meski demikian, banyak orang mungkin bingung membedakannya dengan kolektor. Agar lebih jelas, beberapa gejala umum Hoarding Disorder meliputi:

1.        Akumulasi Barang yang Berlebihan: Penderita akan mengumpulkan barang-barang dalam jumlah besar, seperti kardus, pakaian lama, kertas, atau bahkan sampah.

2.       Kesulitan untuk Membuang Barang: Mereka merasa kesulitan untuk membuang barang-barang tersebut, bahkan jika barang tersebut tidak berguna atau sudah rusak.

3.       Kerusakan Fungsional: Karena akumulasi barang yang berlebihan, ruang di rumah mereka sering menjadi tidak berfungsi dan tidak aman untuk digunakan.

4.       Ketidakmampuan untuk Menolak Barang: Penderita Hoarding Disorder sering tidak bisa menolak tawaran barang-barang dari orang lain, bahkan jika mereka tahu bahwa barang-barang tersebut tidak akan digunakan.

5.       Kebingungan atau Kesulitan dalam Pengorganisasian: Penderita kesulitan dalam mengorganisasi barang-barang mereka, dan seringkali mereka tidak tahu di mana barang-barang tersebut berada.

Hoarding Disorder (via NSD)

Apa Penyebabnya?

Penyebab pasti dari Hoarding Disorder belum sepenuhnya dipahami, tetapi beberapa faktor yang mungkin berperan meliputi:

1.        Faktor Genetik: Adanya riwayat keluarga dengan gangguan menumpuk dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan Hoarding Disorder.

2.       Gangguan Kesejahteraan Mental Lainnya: Beberapa individu dengan gangguan kesejahteraan mental lainnya, seperti kecemasan atau depresi, dapat mengalami Hoarding Disorder sebagai bagian dari masalah mental yang lebih besar.

3.       Trauma atau Stres: Pengalaman traumatis atau stres berat dalam hidup seseorang juga dapat berkontribusi pada perkembangan Hoarding Disorder.

Hoarding Disorder (via OCD-UK)

Apakah Kondisi Ini Berbahaya?

Kebanyakan orang menganggap bahwa kecenderungan menimbun barang hanya sebatas kebiasaan buruk. Padahal, Hoarding Disorder dapat mengakibatkan sejumlah bahaya, baik secara fisik maupun psikologis, antara lain

1.        Kondisi Kehidupan yang Tidak Layak: Ruang tinggal yang berantakan dan tidak berfungsi dapat mengakibatkan lingkungan yang tidak aman dan tidak sehat bagi penderita dan orang lain yang tinggal bersama mereka.

2.       Kesehatan Mental yang Terpengaruh: Hoarding Disorder dapat menyebabkan isolasi sosial, depresi, dan kecemasan yang lebih parah.

3.       Kerusakan Hubungan Sosial: Kesulitan dalam mengorganisasi rumah dan keengganan untuk menerima kunjungan dapat merusak hubungan dengan keluarga, teman-teman, dan tetangga.

4.       Risiko Kebakaran dan Keamanan: Akumulasi barang-barang yang berlebihan dapat meningkatkan risiko kebakaran, dan kondisi rumah yang buruk dapat mengancam keselamatan penghuni dan orang lain.

Untuk mengatasi Hoarding Disorder, diperlukan intervensi medis dan dukungan psikologis. Terapi perilaku kognitif dan terapi dukungan keluarga dapat membantu penderita untuk mengelola kebiasaan menumpuk mereka dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Penting bagi individu yang mengalami gangguan ini untuk mencari bantuan secepat mungkin untuk mencegah bahaya dan mengatasi masalah tersebut.

Hoarding Disorder (via Verywell Health)