Olahraga balap motor berkembang pesat di Indonesia. Bahkan Indonesia kini punya Sirkuit Mandalika yang jadi venue MotoGP sejak tahun 2022 lalu. Namun kenapa ya pembalap Indonesia sangat sulit menembus MotoGP?
Memang sempat ada pembalap Indonesia yakni Doni Tata dan Rafid Topan yang tampil di balapan internasional yakni kelas 250 cc atau Moto2 atau satu level dibawah MotoGP. Sayangnya prestasi dua rider Indonesia itu juga tidak bisa bicara banyak karena tidak pernah naik podium.
Banyak pembalap Indonesia yang ingin memiliki performa di MotoGP. Sayangnya hal itu sulit dilakukan Diduga ada alasan kenapa pembalap Indonesia tidak tampil di MotoGP. Faktor tersebut terkait kemampuan dari individu pembalap itu sendiri. Pembalap harus mengetahui teknologi motor, pengetahuan, mental, dan terbiasa berkompetisi dalam atmosfer yang berat.
Dalam sebuah wawancara beberapa waktu lalu, Doni Tata memberikan alasan kenapa pembalap Indonesia sulit masuk ke MotoGP termasuk dirinya hanya mentok di Moto2. Menurutnya faktor sponsor sangat penting dalam membantu seorang pembalap terus berkompetisi hingga naik level ke MotoGP.
Banyak sponsor di Indonesia yang ingin cepat-cepat melihat pembalap yang disponsorinya segera jadi juara, naik podium dalam jangka waktu setahun. Padahal tidak semudah itu prosesnya dan butuh waktu yang panjang dengan perjuangan berat.
Menurut laman BoxRepsol dijelaskan bagaimana proses seseorang bisa tampil di MotoGP. Semua berawal dari bawah. Misalnya si pembalap mengikuti kejuaran motor tingkat regional. Jika sudah dapat prestasi alhasil banyak sponsor-sponsor yang siap untuk membiayai pembalap tersebut.
Pembalap Indonesia Sulit Tembus MotoGP (Kompas Otomotif)
Kemudian ikut kejuaraan motor yang levelnya lebih tinggi. Memumpuk mental kompetisi sangat penting. Pembalap juga harus bisa mengontrol emosi dalam sebuah balapan, khususnya bagi pembalap yang masih muda.
Konsisten dan kesabaran jadi kunci. Banyak pembalap MotoGP yang mengikuti balapan internasional sejak berusia 12-17 tahun. Pembalap yang tampil prima biasanya langsung direkrut ke tim-tim konstruktor di level Moto3. Lalu naik ke Moto2, dan sampai di MotoGP. Level yang semakin tinggi membutuhkan banyak sponsor, ketahanan fisik, mental yang teruji, dan strategi untuk berprestasi di MotoGP.
Masih sedikit pembalap Asia yang tampil di MotoGP. Mayoritas pembalap berasal dari Jepang. Sebut saja nama Hiroshi Aoyama, Shinya Nakano, Makato Tamada,Daijiro Kato, dan beberapa pembalap lain asal negeri sakura.
Pembalap Indonesia Sulit Tembus MotoGP (GOOTO.com)