Tour de Walisongo tak hanya melibatkan pihak Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Gus Imin sebagai pihak penyelenggara. Beberapa pendukungnya, seperti Tommy Kurniawan dan Arzetti Bilbina, juga ikut serta dalam rangkaian ziarah wali yang dilaksanakan sejak Jumat (8/9/2023). Tur ini akhirnya berakhir di Makam Sunan Ampel, Surabaya, pada Sabtu (9/9/2023) dan ditandai dengan pertemuan Anies dan Gus Imin yang melakukan ziarah bersama.
Terlepas dari rangkaian acara yang diikuti, Tommy mengaku sangat terkesan dengan program Tour de Walisongo. Pasalnya, ziarah ke makam wali adalah salah satu budaya yang dilakukan secara turun temurun, untuk menghargai jasa para wali sekaligus menapak tilas budaya perkembangan Islam di Tanah Air.
“Sudah pernah (ke makam wali) tapi sudah sangat lama sekali Kalau tidak salah saya ke sini itu tahun 2012. Jadi ini adalah kesempatan baik buat saya untuk bisa ziarah lagi makam Sunan Drajat,” ungkap Tommy saat ditemui di area makam Sunan Drajat pada Sabtu (9/9/2023). “Ini menandakan bahwa hanya PKB yang selalu menjaga tradisi di Indonesia ini karena penting sekali untuk tradisi dijaga oleh kita semuanya agar tradisi ini tidak lekang oleh waktu,” lanjutnya.
Tommy Kurniawan juga sempat ditanya, apa harapan dan doanya saat berkunjung ke makam para wali. Dia tidak menyebutkan secara spesifik, namun mengungkapkan bahwa dalam hidup yang terpenting adalah berkah, dan hal itulah yang diharapkannya saat ini.
Tommy Kurniawan (Instagram tommykurniawann)
“Yang penting hidup kita berkah. Semuanya bisa berjalan dengan baik, berjalan dengan lancar, dan yang paling penting dalam hidup itu adalah berkah dan mendapat ridho Allah. Amin,” ungkap bintang sinetron yang mengawali karir pada tahun 2000-an tersebut.
Lebih lanjut, Tommy juga mengungkapkan pentingnya mengunjungi makam para wali. Selain berziarah dan mengenang para tokoh besar Islam, generasi muda juga perlu melihat langsung jejak-jejak sejarah yang ada di lokasi. Dia bahkan sempat memberikan komentar tentang bedug bersejarah yang ada di kawasan makam Sunan Drajat.
Tommy Kurniawan (Instagram tommykurniawann)
“Alat bunyi dari kayu untuk dipakai sebagai tanda waktu melaksanakan ibadah umat Islam antara abad ke-17. Anak muda juga harus mengenal ini sejarah ini. Jadi selain bisa ziarah ke sini kita juga bisa tapak tilas dengan apa yang dulu dilakukan walisongo dalam menyebarkan agama islam. Kalau sekarang kan kita suka pakai tuh namanya bedug. Nah ini awalnya,” ungkap Tommy Kurniawan sembari menunjukkan bedug yang terbuat dari Kayu Lombok.
Tommy Kurniawan (Paragram)