Mana Posisi Terbaik untuk Buang Air Besar: Jongkok atau Duduk?

Mana Posisi Terbaik untuk Buang Air Besar: Jongkok atau Duduk?

Buang air besar secara teratur adalah bagian dari menjaga kesehatan sistem pencernaan. Tetapi panggilan alam itu tidak selalu datang secara alami. Meskipun tidak normal untuk sesekali mengalami ketidaknyamanan saat buang air besar, buang air besar seharusnya tidak menjadi sumber rasa sakit yang terus-menerus.

Beberapa orang percaya ada posisi ideal yang akan mengurangi rasa sakit dan gesekan yang dirasakan saat buang air besar. Tapi, benarkah beberapa posisi bisa membuat BAB jadi lebih nyaman dan lancar?

# Posisi BAB yang Paling Baik

Duduk adalah postur buang air besar yang khas bagi kebanyakan orang di belahan bumi Barat yang menggunakan toilet duduk.

Beberapa peneliti yang mempelajari sistem pencernaan menelusuri kondisi kesehatan seperti sindrom iritasi usus besar dan sembelit kronis yang terjadi karena jenis posisi toileting ini. Mereka menunjukkan bahwa dorongan alami manusia adalah berjongkok sambil mengosongkan isi perut, dan posisi duduk tidak memungkinkan otot duburmu rileks dalam garis lurus.

Sementara itu jongkok, atau duduk dengan lutut terangkat dan kaki sedikit melebar, mungkin merupakan cara yang paling alami dan efektif untuk mengosongkan isi perut.

Posisi BAB kebanyakan di barat (health.qld.gov.au)

Produk tertentu dapat mengangkat, meninggikan, dan memiringkan kaki saat menggunakan toilet. Kategori produk yang disebut potty stools ini dapat menempatkan tubuh pada posisi ideal untuk buang air besar.

Bangku pispot mudah digunakan dan relatif terjangkau. Beli kursi pispot secara online.

Usus besar ketika posisi jongkok tidak terhalang (zionphysicaltherapy.com)

BAB di toilet dengan bantuan alat (dailymail.co.uk)

# Cara Meperlancar Buang Air Besar

Selain mengubah posisi untuk buang air besar, ada cara terbaik yang dapat kamu gunakan untuk memperlancar proses buang air besar:

1. Makan banyak serat. Jumlah serat yang disarankan adalah 25 hingga 38 gram per hari. Mengkonsumsi serat dapat membantu tinja melewati usus secara efisien dan keluar tanpa mengejan.

2. Tetap terhidrasi. Kandungan air dalam tinja penting saat buang air besar. Dehidrasi dapat menyebabkan tinja yang keras dan berwarna gelap yang menyebabkan sembelit.

3. Latihan. Usus besarmua dapat dirangsang dengan olahraga teratur, yang dapat membantu membersihkan semuanya. Olahraga juga dapat merangsang aliran darah ke area perut, memicu buang air besar.

Cobalah untuk buang air besar pada waktu yang sama setiap hari. Dalam hal pencernaan, tubuh kita cenderung bekerja dengan autopilot. Kunjungi kamar mandi setiap hari pada waktu yang sama dan usahakan buang air besar untuk mendapatkan jadwal yang teratur.

Jangan abaikan keinginan untuk BAB. Saat kamu merasakan tekanan yang menandakan sudah waktunya menggunakan kamar mandi, jangan mencoba untuk "menahannya". Biasakan pergi segera setelah kamu merasa perlu.