Peningkatan pesat alat kecerdasan buatan yang dapat diakses baru-baru ini berpotensi menjungkirbalikkan puluhan industri. Alat seperti Chat-GPT dan Dall-E 2 oleh OpenAI dapat digunakan untuk membuat konten tertulis dan visual.
Padahal, untuk para pekerja yang berprofesi sebagai penulis maupun desainer membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk belajar menulis atau menghasilkan karya seni.
Sebuah laporan baru-baru ini oleh Goldman Sachs menjabarkan beberapa kemungkinan nyata terkait AI dan ekonomi. Laporan tersebut memperkirakan dua pertiga pekerjaan di AS dan Eropa, dan sekitar 300 juta posisi di seluruh dunia dapat terpapar otomatisasi dari kemajuan AI baru.
Profesi penulis artikel akan bisa digantikan oleh kecerdasan buatan (kompasiana.com)
Laporan tersebut juga mencatat bahwa seperempat dari semua pekerjaan yang dilakukan dapat digantikan oleh AI generatif.
AKtivitas keceradan buatan (ebooks.gramedia.com)
# Akan Ada Jenis Profesi Baru di Masa Depan
Tapi tak perlu terlalu khawatir ges. Di masa depan, nantinya akan bermunculan jenis-jenis pekerjaan baru yang bisa jadi sumber penghasilanmu.
Forum Ekonomi Dunia memperkirakan bahwa pada tahun 2025, teknologi akan menciptakan setidaknya 12 juta pekerjaan lebih banyak daripada yang dihancurkannya. Akan ada permintaan yang meningkat untuk analis dan ilmuwan data, spesialis AI dan pembelajaran mesin, spesialis strategi digital dan pemasaran, di antara banyak lagi.
Teknologi memungkinkan ruang bagi manusia untuk fokus pada tugas bernilai lebih tinggi dan sentuhan lebih tinggi yang membutuhkan interaksi interpersonal. Individu akan memiliki lebih banyak waktu untuk menjadi kreatif, strategis, dan mandiri.
“Anda dapat mulai berinovasi dan melakukan tugas lain dengan lebih baik, lebih efisien,” tutup Jochem. “Otomatisasi dan augmentasi tidak serta merta menghasilkan lebih sedikit pekerjaan, dan penelitian kami menunjukkan hal itu sejauh ini.”
Yuk, semangat yuk rezeki gak ke mana kok!
Robot canggih yang bisa memudahkan pekerjaan manusia (sistem.komputer-s1.stekom.ac.id)