Turun-Temurun! Ini 4 Tradisi Menyambut Ramadan di Betawi

Tradisi menyambut Ramadan di Betawi yang hingga kini masih dilakukan masyarakat lho. Seperti apa keseruannya?

Dalam menyambut bulan Ramadan, setiap daerah di Indonesia memiliki caranya masing-masing. Salah satunya tradisi menyambut Ramadan di Betawi yang hingga kini masih dilakukan masyarakat Betawi lho.

Momen yang hanya dilakukan setahun sekali ini, tentu sangat dinanti-nanti. Apalagi jika tradisi tersebut merupakan tradisi turun-temurun. Merangkum dari berbagai sumber, berikut ini tradisi menyambut Ramadan yang dilakukan masyarakat Betawi. Apa saja?

1. Nyekar

Tradisi menyambut Ramadan di Betawi yang pertama adalah nyekar. Sebelum Ramadan biasanya masyarakat Betawi akan berziarah ke makam keluarga untuk berdoa dan juga membersihkan makam. Tradisi ini biasanya dilakukan seminggu sebelum Ramadan tiba. Jadi jangan heran ya kalau tujuh hari sebelum Ramadan, pemakaman di Jakarta banyak dikunjungi peziarah dan dipenuhi penjual bunga.

Tradisi Menyambut Ramadan di Betawi (via Kompas)

2. Munggahan

Munggahan merupakan Bahasa Sunda yang berart Naik. Munggahan sendiri memiliki makna tersendiri, yakni harapan ketika memasuki bulan suci Ramadan, setiap orang dinaikkan derajatnya.

Tradisi yang dijadikan ajang kumpul kelarga ini biasanya dilakukan lima hari sebelum Ramadan. Biasanya para keluarga akan berkumpul sambil menyantap hidangan yang sudah disajikan dan bermaaf-maafan.

Tradisi Menyambut Ramadan di Betawi (via SINDOnews)

3. Merang

Pernah mendengar tradisi merang? Merang adalah tradisi mensucikan diri dengan mandi atau keramas massal menjelang bulan Ramadan. Tradisi ini dilakukan dengan tujuan agar ketika memasuki bulan Ramadan, semua umat muslim kembali suci.

Tradisi Menyambut Ramadan di Betawi (via Koropak)

4. Ruwahan

Terakhir ada tradisi Ruwahan yang merupakan tradisi penutupan pengajian menuju bulan Ramadan. Dalam tradisi ini, masyarakat berkumpul dan membaca surat Yasin yang ditambah dengan tahlil dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Setelah itu, acara pengajian tersebut ditutup dengan makan bersama makanan khas Betawi.

Nah, sekarang sudah tahu kan apa saja tradisi menyambut Ramadan di Betawi. Kalau di daerah tempat tinggalmu, ada tradisi menyambut bulan Ramadan juga nggak? Coba ceritakan pengalamanmu, ya!

Tradisi Menyambut Ramadan di Betawi (via Merah Putih)