Ternyata Sepenting Itu! Tanpa Paus, Nasib Bumi Akan Berakhir Mengerikan

Ternyata Sepenting Itu! Tanpa Paus, Nasib Bumi Akan Berakhir Mengerikan

Paus adalah hewan terbesar di dunia yang ternyata berjasa banget menjaga bumi ini agar tetap hangat. Kok bisa? Iya, itu karena hewan raksasa ini sangat ahli dalam menyerap karbon dioksida.

Paus Balin dan Paus Sperma terutama, yang adalah jenis-jenis paus terbesar. Bisa menyimpan karbon yang sangat besar. Keberadaan mereka pun membentuk ekosistem di sekitarnya.

Paus Sperma (idntimes.com)

# Pemanasan Global Disebabkan Oleh Banyaknya Karbon Dioksida yang terlepas ke Atmosfer

Seperti yang kita tahu, di darat, manusia menghasilkan banyak sekali karbon dioksida dari aktivitas berkendara, pembakaran batu bara, penebangan dan kebakaran hutan, dan sebagainya.

Di laut terbuka sendiri, siklus karbon dianggap bebas dari campur tangan manusia. Eit, emang bener? Bagaimana dengan perburuan paus?

Iya juga sih. Jadi sebenarnya sifat manusia yang serakah sudah merugikan dirinya sendiri secara perlahan.

Paus dianggap sebagai makhluk menguntungkan ini mirip dengan sapi. Ia punya segalanya yang bisa diberikan ke manusia: daging, minyak, hingga tulang. Itu juga yang membuatnya terus diburu sampai saat ini populasinya bisa dikatakan hampir punah.

Catatan perburuan paus komersial paling awal terjadi pada tahun 1000 Masehi. Sejak itu, puluhan juta paus telah dibunuh dan para ahli meyakini bahwa populasi paus mungkin telah menurun hingga antara 66% dan 90%.

Sediiiihhh~

Perburuan paus untuk diambil daging, tulang, dan minyaknya (jpnn.com)

# Paus yang Mati Bukan Karena Dibunuh Akan Menyimpan Karbon Selama Berabad-Abad di Lautan Dalam

Tahu gak sih ges, ketika jasad paus tenggelam ke dasar laut, semua karbon yang tersimpan di dalam tubuhnya yang begitu besar itu akan ikut tersimpan selama berabad-abad di dasar laut? 

Dalam sebuah studi tahun 2010, ditemukan bahwa sebelum ada industri perburuan paus (tidak termasuk paus sperma, akan ada 190.000-1,9 juta karbon per tahun yang tenggelam ke dasar laut. Atau sama saja dengan menghilangkan 40.000-140.000 mobil di jalan setiap tahun.

Yang miris, ketika bangkai paus tidak tenggelam, karbon yang mereka simpan justru akan dilepaskan ke atmosfer.

Ilmuwan kelautan di University of Maine sekaligus peneliti kepunahan paus, Andrew Pershing,  memperkirakan bahwa selama abad ke-20, perburuan paus menyebabkan sekitar 70 juta ton karbon dioksida dilepaskan ke atmosfer.

Memang banyak, tetapi itu setara dengan karbon dioksida yang dihasilkan 15 juta mobil dalam satu tahun. Saat ini AS memiliki 236 juta mobil," ucap Andrew.

Selain itu, rantai makanan pun jadi hancur jika paus punah. Itu artinya beberapa ekosistem dan populasi hewan dan tumbuhan laut akan turun, perubahan iklim pun akan semakin parah.

Dan kamu sudah bisa membayangkan sendiri bagaimana dampaknya pada bumi. Bumi akan semakin panas, es akan terus mencair, dan kita akan tenggelam dan hidup di bumi yang sangat panas, atau bumi sedikit-demi sedikit juga akan mengalami kerusakan dan kepunahan. 

Ngeriiiiii bangetttttt!

Alat transportasi penyumbang CO2 terbanyak (studiobelajar.com)