Sudah lama negara Jepang memproduksi kendaraan bermotor. Ada banyak merk kendaraan populer yang berasal dari Jepang, seperti Suzuki, Honda, Yamaha dan Kawasaki.
Namun meski banyak memproduksi sepeda motor, nyatanya masyarakat di Jepang tidak begitu banyak yang mengendarai sepeda motor, lho. Kenapa bisa?
Menurut seorang dosen Prodi Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya Malang, Ni Made Savitri, menjelaskan ada beberapa alasan mengapa masyarakat Jepang tak begitu suka mengendarai sepeda motor. Berikut ulasannya:
Berbahaya bila dibawa saat musim dingin
Banyak masyarakat di sana mengaku merasa bahaya jika mengendarai sepeda motor saat musim dingin. Apalagi, kondisi jalanan yang beku tentu membahayakan pengendara karena akan terasa licin.
Umumnya, kendaraan sepeda motor di Jepang hanya dipakai untuk beberapa keperluan seperti pengiriman paket, surat atau ekspedisi.
Berkaitan dengan tindakan kriminal
Alasan berikutnya adalah karena sepeda motor identik dengan tindakan kriminal. Menurut Made, masyarakat di sana memandang jika sepeda motor bukanlah kendaraan yang bersifat positif.
Sebelumnya di tahun 1970 hingga 1980-an, Jepang pernah berkampanye untuk memberi batasan para pelajar dalam mengendarai sepeda motor. Sebab di tahun-tahun tersebut, sedang marak geng motor sehingga mereka sering membuat kekacauan.
Adanya fasilitas kendaraan umum
Ilustrasi musim dingin di Jepang (jkt delicacy)
Made juga membeberkan bila orang Jepang tak mau menggunakan sepeda motor karena di sana sudah tersedia fasilitas kendaraan umum yang memadai. Mereka bahkan lebih nyaman menggunakan transportasi umum ketimbang menggunakan kendaraan pribadi, termasuk mobil.
Itu sebabnya, banyak masyarakat Jepang ketika berkunjung ke Indonesia, mereka terheran-heran karena jumlah sepeda motor di sini yang begitu banyak.
Terlepas dari itu, mereka juga mengaku merasa was-was dengan cara berkendara para pengemudi sepeda motor di Indonesia karena dianggap tidak aman.
Ilustrasi kondisi lalu lintas di Jepang (kompas)