Nama Jerome Poline menjadi sorotan setelah ia membuat video kritikan pernyataan dari Wakil Ketua DPR RI, Adies Kadir mengenai tunjangan rumah anggota DPR dengan nilai Rp50 juta per bulan. Dari videonya yang diunggah di akun Instagram @jeromepolin (21/8), pria lulusan universitas di Jepang ini mempertanyakan soal logika hitungan Adies yang dianggap aneh.
Video itu pun langsung disaksikan lebih dari 11 juta kali karena apa yang dijelaskan oleh Adies dianggap konyol.
Dalam pernyataannya, Adies menyebut kalau tunjangan rumah hunian anggota DPR Rp 50 juta per bulan masih sedikit. Dan tidak cukup untuk menutupi biaya sewa kos di Senayan. Ia menjabarkan kalau biaya kos di Senayan sekitar Rp 3 juta per bulan. Namun, ia malah mengkalikannya dengan 26 hari kerja sehingga totalnya menjadi Rp 78 juta.
Menurutnya, anggota DPR perlu menambah uang untuk bulanan kos dari tabungannya sendiri karena tunjangannya masih belum cukup.
"Kalau di sekitar sini kan ngontrak atau kita kos kan Rp 3 juta per bulan, didapatkan Rp 50 juta per bulan. Kalau dikalikan 26 hari kerja, berarti Rp 78 juta per bulan," ujar Adies.
Seketika, videonya mengundang reaksi Jerome Polin yang dikenal sebagai sosok influencer matematika. Dalam videonya, ia pun membuat hitungan yang lebih jelas dibandingkan hitungan Adies yang dianggap keliru.
"Selamat datang di kelas matematika, inilah pentingnya kita belajar matematika," kata Jerome sambil menuliskan perhitungan di papan tulis kecil.
Ia menegaskan bahwa jika biaya kos Rp 3 juta per bulan dikurangi dari tunjangan Rp 50 juta, maka anggota DPR masih memiliki sisa Rp 47 juta per bulan.
"Bulan sama hari enggak boleh dikali. Kalau Rp 3 juta dikali 26 hari, itu artinya Rp 3 juta per hari. Kalau Rp 3 juta per hari, itu bukan kos, itu hotel bintang lima, Pak," sindir Jerome, disambut tawa oleh warganet.
Jerome pun menyinggung ketimpangan antara tunjangan besar yang didapat anggota DPR dengan kondisi rakyat masih sulit membeli kebutuhan pokok.
"Rp 50 juta per bulan buat tunjangan rumah, sementara di luar sana banyak guru, dosen, tenaga pendidik, nakes, nggak tahu makan di mana besok, tinggal di mana, hidup atau nggak, nggak tahu," tegasnya.
Menanggapi kritikan yang viral, Adies Kadir akhirnya meralat pernyataannya pada 19 Agustus 2025. Ia mengklarifikasi bahwa biaya kos Rp 3 juta adalah per bulan, bukan per hari, dan menghitungnya dengan 12 bulan, bukan 26 hari kerja. "Rp 3 juta kali dua belas bulan," ujarnya di Kompleks Senayan.
Namun, klarifikasi ini tidak cukup meredam kemarahan publik, terutama karena isu tunjangan DPR ini dianggap timpang dengan realitas ekonomi rakyat.
Video Jerome Polin bikin hitungan dari pernyataan Adies Kadir (instagram)