3 Mitos Burung Perkutut di Masyarakat Jawa yang Masih Banyak Dipercaya

Beberapa mitos burung perkutut di masyarakat Jawa hingga saat ini masih dipercaya kebenarannya. Apa saja? Simak ulasannya!

Sampai saat ini, burung perkutut masih dianggap sebagai binatang sakral. Bahkan ada beberapa mitos burung perkutut di masyakarat Jawa yang masih sering terdengar dan dipercaya kebenarannya.

Burung perkutut memang selalu dikaitkan dengan legenda Joko Mangu. Konon pada zaman Kerajaan Majapahit, ada burung perkutut milik Prabu Brawijaya V yang merupakan jelmaan dari Pangeran Pajajaran bernama Joko Mangu. Kalau kamu penasaran dengan mitos-mitos burung perkutut yang hingga saat masih banyak dipercaya, berikut ini daftarnya!

1. Mitos Perkutut Bisa Berubah Menjadi Ular

Mitos pertama adalah burung perkutut bisa berubah menjadi ular. Namun, mitos ini masih dipertanyakan kebenarannya. Karena jika dipikir menggunakan logika, hal tersebut sangat mustahil terjadi. Mengingat kedua burung perkutut dan ular adalah dua hewan yang berbeda.

Mitos Burung Perkutut (via Suara Merdeka)

2. Burung Perkutut Bisa Hidup di Dua Alam

Mitos kedua mengatakan bahwa burung perkutut bisa hidup di dua alam, yakni alam nyata dan alam gaib. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa pada zaman Kerajaan Majapahit, seekor perkutut joko mangu yang merupakan burung kesayangan sang raja adalah titisan dari pangeran. Berawal dari legenda tersebut, kemudian masyarakat Jawa meyakini bahwa burung perkutut bisa hidup di dua alam, dan akhirnya disakralkan.

Mitos Burung Perkutut (via Wikipedia)

3. Jadi Sarana Pesugihan

Mitos terakhir yang sampai saat ini masih dipercaya adalah burung perkutut menjadi sarana pesugihan. Menurut cerita, orang yang melakukan pesugihan perkutut manggung, maka hidupnya akan mengalami perubahan, terutama pada rezekinya.

Pesugihan perkutut manggung ini tidak meminta tumbal, hanya saja pelaku pesugihan harus memelihara burung perkutut katuranggan, memberi sesajen dan menghindari pantangannya.

Meski disebut pesugihan, namun pesugihan perkutut ini tidak serta merta langsung mendatangkan uang. Tapi pelakunya harus tetap berusaha dan bekerja seperti biasanya. Pesugihan ini hanya memberikan energi positif bagi pelakuknya agar lebih semangat menjemput rezeki.

Duh, ada-ada saja yang mitos burung perkutut di masyakarat Jawa ini. Kalau kamu percaya dengan mitos-mitos yang disebutkan tadi nggak? Terlepas dari benar atau tidaknya mitos tersebut, jangan sampai melupakan rasionalitas dan keyakinan pada Tuhan ya!

Mitos Burung Perkutut (via Kumparan)