Nggak Jadi Tukang Bakso, Polisi Ini Malah Nyamar Jadi Wartawan Saat Jadi Intel

Seorang polisi menyamar jadi wartawan selama bertahun-tahun. Seperti apa ceritanya?

Nama Iptu Umbaran Wibowo viral. Dia adalah polisi yang menjadi Kapolsek Kradenan Blora. Beberapa tahun sebelum menjabat Kapolsek, Umbaran pernah jadi intel. Polisi nyamar jadi wartawan dia lakukan ketika bertugas menjadi intel. Kabarnya pada tahun 2015 Umbaran sudah menjadi wartawan lepas atau kontributor media iNews TV.

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Blora, Heru Purnomo mengatakan bahwa sebagai wartawan, ia awalnya tidak tahu jika Umbaran adalah polisi. “Sejak tahun 2015 sering liputan bareng, dan tidak tahu kalau dia itu polisi,” kata Heru dilansir dari Detik Jateng. 

Umbaran pun memang sempat jadi wartawan karena bagian dari pelaksanaan tugas dari pimpinannya. Umbaran mendapatkan tugas intelijen di wilayah Blora, pada awal Januari 2021 tugasnya selesai dan dia sudah tidak lagi menjadi wartawan lepas lagi sampai sekarang. Usai jadi wartawan jadi-jadian, Umbaran menjabat sebagai Kanit Intel Polres Blora dan Wakapolsek Blora.

Profesi wartawan dipilih untuk jalani tugas polisi intelijen memang masuk akal. Sebab seorang wartawan bisa bertemu dan wawancara dengan siapa saja dalam melakukan peliputan. Padahal selama ini polisi yang sedang melakukan intel lebih memilih jalani profesi sebagai penjual makanan, misalnya tukang bakso.

Pernah viral juga bagaimana penampilan tukang bakso yang membawa HT yang diduga penjual bakso itu adalah polisi intel yang menyamar. Adalah Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) A.M.Hendropriyono mengatakan tukang bakso identik dengan intel karena tukang bakso bisa  menyamar menjadi apa saja.

Memang selama menjalani tugas sebagai intel, biasanya penjual makanan melengkapi perlengkapan dengan membawa HT, karena harus memberikan informasi kepada atasan atau polisi yang lain terkait target yang sedang diselidiki. Polisi intel tidak boleh melakukan kontak fisik dengan target, hanya memantau dari jauh.

Polisi Ini Malah Nyamar Jadi Wartawan, Sekarang Jabat Kapolsek (SINDOnews)

Lantas seperti apa kehidupan seorang intelijen? Benarkah mereka benar-benar tertutup dalam menjalani kehidupannya? Dilansir dari Quora, musuh utama seorang intelijen adalah orang-orang terdekat, termasuk keluarganya sendiri lho.

Meski sudah punya istri dan anak, serta keluarga, anggota intel merahasiakan profesinya agar risiko kebocoran tidak terjadi. Misalnya anggota intel akan menjalani dinas ke luar kota ke daerah A, dia akan bicara ke keluarga dan orang dekatnya akan pergi ke kota B supaya jejaknya tidak terendus banyak orang.

“Bila menyetel lagu-lagu tertentu di jam yang telah "Bila menyetel lagu-lagu tertentu di jam yang telah ditentukan, maka intel tersebut sudah paham harus apa. Misalkan, ada lagu Sheila on 7 saat jam 1 siang, artinya posisi harus standby, lalu ada lagu Didi Kempot jam 3 sore, artinya mereka akan ada pertemuan di tempat biasanya, lalu tiba-tiba ada lagu Indonesia Raya jam 6 sore, artinya mereka harus lapor ke Komandan," tulis seorang pengguna Quora tentang kerja seorang polisi intel.

Polisi Ini Malah Nyamar Jadi Wartawan, Sekarang Jabat Kapolsek (Pesisirnews)