Setiap tahun, semakin banyak mahasiswa kedokteran yang berusaha memasuki bidang penyakit dalam yang terus berkembang. Faktanya, jumlah program dan residensi penyakit dalam terus meningkat selama lebih dari satu dekade. Tapi sebenarnya, “Dokter spesialis penyakit dalam menangani apa saja sih? Bagaimana definisinya dan apa aplikasinya?
Di artikel ini, kamu akan mempelajari apa itu penyakit dalam, dan apa saja penyakit yang ditangani dokter spesialis penyakit dalam.
# Dasar-Dasar Penyakit Dalam
Penyakit dalam adalah bidang praktik yang berfokus pada pengobatan orang dewasa. Dokter mencegah, mendiagnosis, dan mengobati penyakit yang menimpa semua orang dewasa, mulai dari pasien yang sakit kronis, hingga perawatan jangka pendek.
Setelah seorang dokter menyelesaikan residensi penyakit dalam, mereka kemudian disebut sebagai internis. Dokter penyakit dalam biasanya memilih subspesialisasi pada satu penyakit atau satu bagian tubuh.
Misalnya, ahli jantung berkonsentrasi pada masalah yang berhubungan dengan jantung, sementara ahli endokrin menangani masalah hormonal yang berkaitan dengan kelenjar.
Pelatihan medis khusus internis memungkinkan mereka memberikan panduan medis yang tepat, yang diperlukan untuk pencegahan penyakit dan perawatan rutin. Tergantung pada kondisi medis pasien, mereka mungkin perlu menemui dokter penyakit dalam terpisah, yang dapat memakan biaya dan waktu. Namun, perawatan khusus dan terfokus dari semua internis adalah sesuatu yang tidak boleh diabaikan oleh pasien.
Baca juga: Tulisan Dokter Susah Dibaca Tapi Kenapa Apoteker Bisa Baca?
Dokter memeriksa pasien (alodokter.com)
# Apa yang Diperiksa dan Diobati oleh Dokter Penyakit Dalam?
Seorang dokter penyakit dalam memiliki area tanggung jawab yang luas. Mereka berspesialisasi dalam pencegahan, pengenalan, pengobatan dan rehabilitasi penyakit pada sistem tubuh berikut:
- Metabolisme dan hormon (endokrinologi, diabetologi):
- Gangguan hormon dan penyakit metabolik seperti gout, osteoporosis, hiper- atau hipotiroidisme dan diabetes
- Sistem vaskular (angiologi): penyakit vaskular seperti varises, penyakit arteri perifer (PAD) dan penyakit lain yang berhubungan dengan arteri, kapiler, vena, dan pembuluh getah bening.
- Struktur tulang dan jaringan ikat (rheumatology): Penyakit jaringan ikat dan pendukung seperti rematik, fibrosis, sklerosis dan penyakit kudis.
- Organ pencernaan (gastroenterologi): Penyakit pencernaan dan gangguan pencernaan lainnya.
- Darah dan organ pembentuk darah (hematologi/onkologi): Penyakit pada organ pembentuk darah, leukemia atau kanker darah.
- Jantung dan sirkulasi (kardiologi): Penyakit kardiovaskular.
- Ginjal dan saluran kemih (nefrologi): Penyakit ginjal dan saluran kemih, misalnya radang ginjal seperti pielonefritis, batu atau tumor ginjal, dan gagal ginjal akut atau kronis.
- Organ pernapasan (pneumologi): Penyakit paru-paru dan pernapasan seperti bronkitis dan pneumonia.
Dokter penyakit dalam tulang sedang menjelaskan hasil rontgen (klikdokter.com)
Baca juga: Agar Terhindar dari Kolesterol Tinggi dan Penyakit Jantung
Dokter penyakit dalam spesialis paru (halodoc.com)
# Pendidikan Apa yang Diperlukan untuk Menjadi Dokter Penyakit Dalam?
Kalau kamu ingin menjadi seorang dokter penyakit dalam, kamu membutuhkan gelar sarjana, gelar dari sekolah kedokteran, yang membutuhkan waktu 4 tahun untuk menyelesaikannya, dan, 3 hingga 7 tahun dalam program magang dan residensi.
Sekolah kedokteran sangat kompetitif. Sebagian besar pelamar harus menyerahkan transkrip, skor dari Medical College Admission Test (MCAT), dan surat rekomendasi. Sekolah juga mempertimbangkan kepribadian pelamar, kualitas kepemimpinan, dan partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler. Sebagian besar sekolah mengharuskan pelamar untuk mewawancarai anggota panitia penerimaan.
Siswa menghabiskan sebagian besar 2 tahun pertama sekolah kedokteran di laboratorium dan ruang kelas, mengambil kursus seperti anatomi, biokimia, farmakologi, psikologi, etika kedokteran, dan hukum yang mengatur kedokteran. Mereka juga memperoleh keterampilan praktis; belajar untuk mengambil sejarah medis, memeriksa pasien, dan mendiagnosa penyakit.
Selama 2 tahun terakhir, mahasiswa kedokteran bekerja dengan pasien di bawah pengawasan dokter berpengalaman di rumah sakit dan klinik. Melalui rotasi di bidang penyakit dalam, praktik keluarga, kebidanan danginekologi, pediatri, psikiatri, dan pembedahan, mereka memperoleh pengalaman dalam mendiagnosis dan mengobati penyakit di berbagai bidang.
Itu tadi penjelasan tentang dokter spesialis penyakit dalam, apa saja yang mereka tangani, dan apa syarat jika kamu ingin menjadi dokter spesialis penyakit dalam. Semoga menjawab rasa penasaranmu ya!