Seorang waria atau menganut LGBT yang tinggal di Jakarta Utara meninggal dunia. Jenazah waria tersebut tidak ada yang mau memandikannya. Namun seorang pria bernama Rahmat memberanikan diri untuk memandikan jenazah tersebut. Rahmat memang sehari-hari bekerja di lembaga sosial khusus jasa pemulasaran jenazah muslim.
Melansir dari Dream, Rahmat mendapatkan telepon dari seseorang yang meminta dirinya memandikan seorang jenazah. Namun Rahmat tidak mendapatkan informasi soal jenazah itu dengan lengkap, apakah berjenis kelamin laki-laki atau perempuan. Rahmat bergegas menuju lokasi dari Bekasi, Jawa Barat.
Setibanya di lokasi tempat jenazah itu disemayamkan, Rahmat mulai mencium kecurigaan karena banyak orang-orang yang diduga berdandanan seperti waria. Barulah saat hendak memandikan jenazah, Rahmat diberitahukan jika jenazah itu semasa hidupnya adalah seorang waria.
Rahmat bingung karena belum pernah memandikan jenazah waria. Akhirnya ia sempat menghubungi seorang ustaz untuk meminta saran. Sang ustaz memberikan jawaban agar Rahmat mengecek alat kelamin jenazah apakah masih asli atau tidak. Jika masih asli Rahmat bisa memandikan, kalau memang sudah tidak asli maka Rahmat dilarang memandikan.
Rahmat langsung mengecek alat kelamin jenazah dan menemukan bahwa alat kelamin masih asli. Akhirnya Rahmat memandikan jenazah itu. Ternyata saat memandikan jenazah, di bagian dada jenazah itu keluar cairan silikon yang diduga digunakan jenazah semasa hidupnya untuk memperindah payudara.
Cairan silikon itu dibiarkan keluar dan Rahmat membersihkannya. Karena jenazah itu waria, warga sekitar rumah tidak ada yang melayat, mengafani, hingga melakukan salat jenazah kepada waria tersebut. Akhirnya Rahmat dan rekannya yang memutuskan melakukan salat jenazah.
Ini yang Terjadi Saat Jenazah Penganut LGBT Dimandikan, Pelayat Berebut Tali Pocong (Hidayatullah.com)
Rahmat bahkan kaget ketika rekan jenazah yang juga para waria banyak yang bercanda ketika saat jenazah hendak dibawa ke pemakaman. Yang tambah bikin Rahmat berpikir aneh-aneh adalah soal para waria yang mendadak berebut untuk mendapatkan tali pocong jenazah itu setelah dilepas di pemakaman.
Belum diketahui alasan para waria itu mengambil tali pocong jenazah waria itu. Rahmat mengaku tidak akan pernah melupakan kejadian yang dia alami. Sebagai pekerja memandikan jenazah, Rahmat berusaha untuk profesional dan memandikan semua jenazah tanpa pandang bulu.
Ini yang Terjadi Saat Jenazah Penganut LGBT Dimandikan, Pelayat Berebut Tali Pocong (UMMA)