Selain di Indonesia, Jepang juga memiliki camilan kroket sendiri. Mirip seperti kroket umumnya, kroket Jepang juga terbuat dari kentang yang ditumbuk halus. Tapi bedanya, bentuknya tidak dibuat bulat panjang melainkan dibentuk pipih. Isiannya pun bermacam-macam, mulai dari daging sapi, daging babi sampai sayuran.
Di Jepang, camilan kroket ini bisa ditemukan di minimarket, pasar sampai restoran besar. Yang paling menarik, ada salah satu restoran yang menawarkan kroket terenak di dunia. Bahkan, kroket tersebut yang paling dicari karena untuk mencicipinya dibutuhkan waktu yang sangat lama.
Dilansir dari Mirror, kroket spesial ini dijual oleh bisnis kuliner milik keluarga Asahiya. Sudah 96 tahun terakhir, toko mereka berdiri. Sementara mereka sudah 20 tahun lamanya menyajikan kroket dengan isian daging berkualitas tinggi yakni daging sapi Kobe 'Ekstrim'.
Keluarga Asahiya membuka toko mereka sendiri di Prefektur Hyogo, Jepang Barat tak lama setelah perang dunia pertama. Mereka mengawali bisnisnya dengan membuat kentang goreng dan pangsit sapi. Sampai pada 1999, Asahiya membuka toko online untuk menjual produknya.
Hal ini mulanya dilakukan semata-mata untuk mencari tahu minat pelanggan terhadap camilan yang tidak perlu membayar terlalu mahal meskipun dibuat dengan bahan berkualitas tinggi. Shigeru Nitta, yang merupakan generasi ketiga pemilik Asahiy memutuskan untuk menjual kroket buatan tangannya.
Bukan sembarang kroket, tapi dia memakai bahan-bahan lokal namun berkualitas tinggi. Nitta memang memiliki niat untuk memberi rasa makanan yang berbeda sehingga para pelanggan bisa tertarik untuk menjadi pelanggan setia tokonya.
Kroket Jepang Yang Viral (Mirror)
Walaupun ekstrim kroket tersebut dibuat dengan pilihan bahan berkualitas, tapi Shigeru Nitta tidak menjual dengan harga tinggi. Justru, harga yang dibanderol terbilang masih terjangkau yakni seharga 270 yen (Rp30 ribu) per buah dan 400 yen (Rp45 ribu) untuk kroket dengan isian daging.
Lantas apa yang membuat pembeli harus menunggu sampai 30 tahun untuk menikmatinya? Ternyata hal ini agar mereka tidak merugi terlalu banyak. Mengingat bahan-bahan yang dipakai yang berkualitas. Seperti daging yang digunakan untuk kroket ekstrim tersebut tidaklah main-main.
Mereka memakai daging dari sapi Kobe betina peringkat A5 berusia tiga tahun. Sementara kentangnya dari perkebunan lokal. Jadi, para tukang daging hanya bisa membuat 200 kroket setiap minggunya. Maka dari itu, pembeli diharuskan menunggu. Kroket ini sendiri viral setelah sebuah surat kabar membuat ulasannya di awal tahun 2000-an.
Shigeru Nitta, Generasi Ketiga Dari Asahiya (Mirror)
Kroket itu semakin viral setelah seorang wanita asal Jepang melalui Twitter-nya menyatakan kalau dia baru mendapat pesanan kroketnya setelah menunggu selama 9 tahun. Dia mengaku memasukkan pesanannya pada 8 September 2013. Pesanannya ini sedikit tertunda karena panen kentang untuk bahan dasarnya kurang bagus.
Selama 9 tahun menunggu, wanita tersebut sudah pindah ke Tokyo dan telah sudah kali menikah. Di tahun 2016, Nitta berhenti menambahkan orang ke daftar tunggu karena sekarang antrean sudah lebih dari 14 tahun. Namun mereka kembali membuka pendaftaran di tahun 2017, karena permintaan yang sangat besar.
Jika Asahiy hanya menjual 1.400 kroket setiap minggunya, kalau kamu mendaftar sekarang, kamu baru bisa memakan kroket tersebut 30 tahun lagi. Apalagi sampai sekarang toko ini tampaknya tidak punya rencana untuk menambahkan stok kroket hariannya. Sementara itu, di tahun 2017, toko Asahiy sempat menaikkan harga kroketnya. Mereka menjual satu paket kotak berisi lima potong kroket yang dihargai 2.700 yen atau sekitar Rp304 ribu
Kroket Jepang Yang Harus Antri Bertahun-tahun (Japan Guide)