Pandemi Covid-19 yang hampir terjadi di seluruh dunia menimbulkan dampak yang besar untuk segala aspek. Tidak hanya untuk kondisi politik dan kesehatan, tapi juga ekonomi. Orang-orang terkaya di China mengalami penurunan harta. Berdasarkan data Forbes, jumlah harta dari 100 orang terkaya di negara China jatuh sebanyak 39 persen.
Dari kekayaan US$ 1,48 triliun di tahun 2021 menjadi US$ 907,1 miliar pada tahun 2022. Di dalam data tersebut, tercatat orang nomor satu terkaya di China tahun 2022 bernama Zhong Shanshan. Forbes melaporkan total harta kekayaan Shanshan mencapai US$ 67,9 miliar atau sekitar lebih dari Rp1.057 triliun.
Kekayaan ini sekaligus membawanya bersanding dengan nama-nama orang terkaya di dunia. Dia masuk menduduki posisi ke 17 sebagai orang terkaya di dunia berkat bisnis air minum yang dijalani hampir 26 tahun terakhir. Di balik itu, Zhong Shanshan memiliki kisah hidup yang terbilang inspiratif.
Bagaimana tidak, pria 67 tahun itu pernah dikeluarkan alias dropout saat duduk di Sekolah Dasar (SD), akibat kerusuhan revolusi budaya di China. Shanshan benar-benar memulai kariernya dari bawah dan pernah menjadi orang yang sangat susah. Setelah dikeluarkan dari sekolah, Zhong Shanshan mulai bekerja mencari uang.
Dia mencoba peruntungan dengan menjadi pekerja kuli bangunan dan menjadi tukang batu dan kayu selama 10 tahun. Hal ini dilakukannya lantaran tidak bisa melanjutkan sekolah karena keterbatasan biaya. Hidupnya semasa muda juga kerap menemui tantangan hidup.
Salah satunya, dia harus menyaksikan orangtuanya mendapatkan penganiayaan dari pemerintah yang kala itu diketahui mengikuti aksi revolusi kebudayaan yang terjadi. Namun hal itu tak mematahkan semangatnya untuk terus maju dan melanjutkan hidup hingga dapat mengukir kisah sukses Zhong Shanshan.
Zhong Shanshan, Orang Terkaya No.1 Di China (Forbes)
Dari hasil kerjanya menjadi seorang tukang, Shanshan memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya pada tahun 1977 di Universitas Radio dan TV Zhejiang. Setelah itu di tahun 1983, pria ini menjadi wartawan sebuah koran selama lima tahun. Pekerjaan ini malah membuka jalan untuk terjun ke dunia bisnis.
Dia mengawali usahanya dengan membuka bisnis surat kabar miliknya sendiri yang diberi nama Pasific Post. Namun sayang, ternyata bisnis tak berjalan mulus sehingga terpaksa gulung tikar. Setelah mengalami kegagalan, Shanshan tidak berhenti bekerja.
Zhong Shanshan menjalani banyak bidang pekerjaan dari bertani jamur, penjual tirai hingga menjual pil disfungsi ereksi. Sampai akhirnya, titik awal terjunnya dalam dunia bisnis air minum adalah ketika ayah satu orang anak ini menjadi distributor makanan dan minuman.
Zhong Shanshan, Juragan Air Minum Kemasan (Kumparan)
Melihat peluang bisnis di sana, di tahun 1993 dia memberanikan diri untuk membuat brand kesehatan miliknya sendiri yang bernama Yangshengtang. Ini menjadi awal kisah sukses Zhong Shanshan. Kesuksesan Yangshengtang membuatnya terus berinovasi dalam bidang usaha.
Sampai pada tahun 1996 barulah pria asal Zhejiang, Tiongkok ini mendirikan perusahaan air minum yang membawanya ke puncak kesuksesan yaitu Nongfu Spring. Banyak produk yang diluncurkannya salah satunya air minum dalam kemasan galon. Kini, perusahaan air minum miliknya merupakan yang terbesar di Tiongkok.
Selain Nongfu Spring, Zhong Shanshan juga memiliki perusahaan farmasi bernama Beijing Wantai Biological Pharmacy. Perusahaan ini membuat alat tes cepat atau rapid test untuk Covid-19. Dengan perjuangannya, tidak heran kalau Zhong Shanshan dinobatkan sebagai orang terkaya No.1 di China.
Orang Terkaya China, Zhong Shanshan (Okezone)