Sebuah kisah menyeramkan datang dari seorang pemandi jenazah, Samahat Abdul Raffar di salah satu rumah sakit Malayasia. Ia bercerita ketika memandikan seorang jenazah pria yang memiliki 4 istri.
Ada banyak hal tak terduga saat memandikan jenazah tersebut dan untung saja, Allah SWT membantu Samahat dalam menghadapi kesulitannya.
Menurut berbagai sumber, Samahat tak bisa melupakan pengalamannya itu. Kala itu, ia sedang memandikan jenazah yang punya tongkat di pinggangnya.
"Saat sibuk melakukan persiapan, saya merasa seolah ada orang tengah berdiri di belakang saya. Saat saya menoleh, tidak ada siapapun di dalam kamar mayat itu," kata Samahat.
Samahat juga merasakan kalau telinganya seperti ditiup seseorang, rasanya sangat dingin.
"Jantung memang terasa berdebar karena saya jarang mengalami kejadian seperti itu," tambah dia.
Tak lama dari itu, petugas rumah sakit berjalan masuk untuk mendorong ranjang mayat pria tersebut sambil memberikan isyarat kepada Samahat yang tak dimengerti.
"Kami tak berani saat akan memotong tongkat itu karena khawatir sesuatu bakal terjadi. Ketika memandikan jenazah, kain pada jenazah terlepas tanpa sengaja dan kami terkejut melihat zakarnya dalam keadaan keras," ujarnya.
Saat mereka saling memandang, tiba-tiba kamar mayat itu berkedip dan suasana menjadi seram seketika.
"Teman saya minta memanggil istri jenazah masuk ke dalam," tambah Samahat.
Kisah seram pemandi jenazah saat memandikan pria yang punya tongkat misterius di pinggang (tribunnews.com)
# Punya 4 Istri
Saat memanggil istri dari jenazah tersebut, Samahat kaget karena ada 4 wanita sekaligus.
"Saat berjalan masuk, jantung saya tiba-tiba berdegup kencang dan saya berdoa dalam hati agar Allah selamatkan kami dari gangguan setan," kata Samahat.
Teman Samahat pun bercerita jika istri almahrum mengenai amalan sang jenazah. Tetapi, mereka semua terdiam untuk menjaga aib suaminya. Namun, salah satu istrinya mengatakan jika suaminya punya tongkat di pinggang yang tak diketahui apa gunanya.
# Pintu Membuka Sendiri
Saat mendengar hal itu, Samahat lalu memanggil anak sulung sang jenazah dan menanyakan soal tongkat sang ayah. Namun, mereka meminta tongkat itu dibuang lantaran tak ada yang menjadi ahli waris.
"Terus kami baca surah Alfatihah, sholawat kepada Nabi SAW dan setelah itu kami suruh ikut perlahan-lahan membaca surah an-Nisa ayat-48 dan surah Yusuf ayat-64," urai Samahat.
Selesai membaca, Sumahat mengaku lampu menjadi berkedip dan ia berusaha untuk tidak panik karena adanya Allah.
"Kami dudukkan mayat dan membuka kain pada bagian pinggang dan lihat tongkat itu mempunyai empat simpul," kata Sumahat.
Sumahat lalu meminta semua istrinya untuk memotong tepat pada simpul. Setelah itu, semuanya pun seketika terdiam saat pintu kamar jenazah tiba-tiba terbuka sendiri.
Kisah seram pemandi jenazah saat memandikan pria yang punya tongkat misterius di pinggang (tribunnews.com)
# Tongkat panas
Saat Samahat memegang tongkat itu, tiba-tiba suhunya menjadi panas. Ia tetap berusaha membungkus tongkat itu dengan kain selebar telapak tangan dan dimasukkan ke dalam kantong plastik lalu mengikatnya.
Selesai itu, Samahat menjelaskan jika ia mendengar suara letusan dalam kamar jenazah.
"Kami mencari dari mana sumber letusan itu, selesai memandikan jenazah saya lihat bungkusan plastik yang berisi tongkat itu plastiknya sudah terburai," jelasnya.
Sumahat pun menggantinya dengan plastik lain dan tak sampai lima menit, plastik itu menggelembung dan meletus lagi. "Saya coba pegang tongkat itu untuk dipindahkan ke dalam plastik yang lain tetapi serasa memegang bara api, terlepas jatuh ke lantai," katanya.
Seramnya lagi, Samahat mengatakan jika tongkat itu mengeluarkan asap. Temannya pun membaca beberapa surah sebanyak 7 kali sebelum memasukkannya ke dalam plastik yang baru.
Temannya pun meminta Samahat untuk membuang tongkat itu ke sungai dan berpesan untuk menambah pemberat supaya tidak mengambang.
"Berbagai macam gangguan juga terjadi saat ingin buang tongkat itu termasuk diganggu ketika salat, malah ketika selesai membaca surah Al-Fatihah ada yang mengaminkan walaupun saya sembahyang seorang diri," paparnya.
# Setelah membuang tongkat
Saat tiba di sungai, Samahat merasa ada sesuatu yang mengikutinya. Ia pun terus berdoa, namun tubuhnya terasa begitu lemas saat tiba di rumah.
"Alhamdulillah tiada gangguan yang berlaku dan saya bersyukur Allah melindungi saya daripada sebarang malapetaka," ujarnya.
Menurutnya, kejadian itu membuatnya menjadi insaf dan berharap jika pengalamannya itu bisa jadi pelajaran orang lain untuk tidak menggunakan benda-benda yang mengarah ke perbuatan syirik.
"Percaya pada tongkat, zimat, pendamping, khadam dan sebagainya, berkait rapat dengan iblis dan setan, perbuatan-perbuatan beginilah yang membuat gugurnya akidah orang Islam dan kesannya amat buruk apabila meninggal dunia," kata Samahat.