Perjuangan seorang ayah akan sulit untuk digantikan. Melalui keringatnya, kita bisa belajar dan fokus untuk menggapai cita-cita.
Hal itu pun bisa kita temukan dari cerita kehidupan yang terhadi di Kota Palopo, Sulawesi Selatan. Penasaran, yuk simak uraian di bawah.
Momen wisuda yang akan selalu dikenang.
Minggu 28 Oktober lalu, Universitas Cokroaminoto Palopo mengadakan rapat senat terbuka. Rapat itu digelar untuk wisuda program sarjana dan magister periode III tahun 2018. Penyelenggaraannya di Saodenrae Convention Center Palopo.
Saat peserta wisuda sibuk menanti giliran, tiba-tiba ada seorang ayah yang digandeng oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IX Sulawesi Prof Dr Jasruddin M.Si, maju ke podium. Prosesinya pun penuh haru, rektor menggandeng bapak tersebut sembari menyanyikan lagu "Titip Rindu Buat Ayah" karya musisi Indonesia Ebiet G Ade.
Akhirnya, sosok ayah yang digandeng pun langsung menjadi perhatian. Dan saat seluruh fokus tertuju padanya, Prof Jasruddin pun menerangkan tentang sosok yang ia rangkul.
Cerita kehidupan (facebook.com)
Prof Jasruddin menjelaskan bahwa dirinya percaya kalo semua orang tua adalah sosok yang ikhlas untuk kebahagiaan anaknya. Nggak ada alasan untuk nggak menghormati mereka.
Di balik sosok ayah itu
Sosok orang tua tersebut adalah ayah dari mahasiswa bernama Jusni. Menurut catatan, Jusni terdaftar sebagai wisudawan dari FKIP Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Saat diwawancarai Tribun Makassar, Jusni menjelaskan bahwa dirinya berasal dari keluarga kurang mampu. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ayahnya bekerja sebagai buruh petani rumput laut.
Cerita kehidupan (facebook.com)
Namun, di balik itu, keinginan sang ayah untuk melihat Jusni lulus sebagai sarjana sangatlah besar. Dan manakala dirinya mendatangi prosesi wisuda, sang ayah pun menangis terharu melihat Jusni berdiri di atas podium.
Cerita kehidupan di atas penuh inspiratif, kan? Semoga bisa kalian jadikan pengingat untuk selalu semangat menggapai masa depan.