KEREN! Siswa SMK PGRI 2 Bondowoso Bikin Inovasi Motor Berbahan Bakar Gas Elpiji 3 Kg

KEREN! Siswa SMK PGRI 2 Bondowoso Bikin Inovasi Motor Berbahan Bakar Gas Elpiji 3 Kg

Kenaikan harga BBM membuat pelajar SMK PGRI 2 Bondowoso Jawa Timur  membuat terobosan baru yang bisa menjadi solusi permasalahan meroketnya harga BBM. Tim inovator ini mengonversi sepeda motor yang sebelumnya berbahan bakar minyak (BBM) menjadi bahan bakar gas elpiji.

Hebatnya, tabung gas melon 3 kg ini bisa menjadi bahan bakar motor untuk perjalanan 400 hingga 500 kilometer. Dikutip Detikcom, salah satu anggota tim inovator Rahmat Wahyudi menyebutkan setelah dikonversi ke elpiji, dengan sentuhan teknis tertentu sepeda motor masih bisa memanfaatkan 2 bahan sekaligus secara bergantian, yaitu BBM dan elpiji.

Motor yang sudah dimodifikasi akan memiliki tombol khusus untuk pengatur sumber bahan bakar. Jadi pengguna bisa dengan mudah switch menggunakan bahan bakar minyak (BBM) atau gas elpiji.Ia juga menjelaskan kebutuhan untuk konversi bahan bakar sepeda motor itu sangat terjangkau. Pembelian sejumlah perangkat konversi bahan bakar hanya dibutuhkan biaya sekitar Rp300.000.

Tabung elpiji yang digunakan sebagai pengganti BBM akan diletakkan di bagian belakang jok motor dengan selang yang tersambung ke mesin motor. Seperti halnya memasak, jika tabung elpiji ini habis maka pengguna tinggal menggantinya dengan tabung elpiji yang masih baru. 

Dikabarkan inovasi ini tampaknya hasil kolaborasi dengan anggota DPRD Bondowoso, Bambang Suwito. Ia mengklaim ide modifikasi ini berangkat dari eksperimen yang pernah ia lakukan sebelumnya.

Kemudian, teknik tersebut ditransformasikan kepada pelajar SMK PGRI 2 Bondowoso jurusan otomotif khususnya. “Kebetulan di sekolah itu ada program studi otomotif. Sehingga mereka langsung menggarapnya dan menjadikan bahan praktikum,” ujar Bambang.

KEREN! Siswa SMK PGRI 2 Bondowoso Bikin Inovasi Motor Berbahan Bakar Gas Elpiji 3 Kg (Detikcom)

Polemik kebijakan pemerintah yang menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) masih terus berlanjut. Keputusan ini diambil dengan alasan karena 70% subsidi BBM dinikmati kelompok masyarakat mampu. 

Upaya ini dinilai tidak tepat dan salah sasaran. Fahmy Radhi Pengamat Ekonom Energi dari Universitas Gadjah Mada menilai BBM tidak perlu dinaikkan, pemerintah harusnya melakukan perbaikan dengan pengawasan penggunaan BBM.

Sementara Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo mengatakan kebijakan ini menyediakan ruang fiskal yang lebih leluasa untuk belanja yang produktif. Pemerintah juga menyediakan bantuan BLT BBM kepada masyarakat tidak mampu. (Riska Nurul Fatimah)

KEREN! Siswa SMK PGRI 2 Bondowoso Bikin Inovasi Motor Berbahan Bakar Gas Elpiji 3 Kg (CNN Indonesia)