Ini Kalimat Terakhir Brigadir Yosua Sebelum Ditembak di Rumah Dinas Ferdy Sambo

Ini Kalimat Terakhir Brigadir Yosua Sebelum Ditembak di Rumah Dinas Ferdy Sambo.

Brigadir Yosua alias Brigadir J sempat mengucapkan kalimat terakhir sebelum meninggal ditembak oleh Richard Eliezer alias Bharada E di rumah dinas Ferdy Sambo yang saat itu masih menjabat sebagai Kadiv Propam Polri. Adalah Erman Umar kuasa hukum Ricky Rizal atau Bripka RR yang menceritakannya.

Dilansir dari channel YouTube Narasi Newsroom, Erman menceritakan detik-detik penembakkan yang dilakukan oleh Bharada E atas perintah Sambo. Erman menyebut Bripka RR saat masuk ke dalam rumah dinas Sambo, di ruangan tengah sudah ada Sambo, Bharada E, dan Yosua. 

“Saya masuk ke ruang tengah saat itu sudah ada Sambo, RE (Richard Eliezer-red), dan Yosua. Saya mendengar Sambo bilang jongkok kepada Yosua,” kata Erman membacakan kronologi versi Bripka RR. Lantas saat diperintahkan Sambo jongkok, seperti apa reaksi Yosua?

Yosua tidak langsung jongkok dan bertanya-tanya kenapa dia Sambo terlihat marah dan melihat Bharada E sudah memegang senjata. “Yosua bilang: eh ada apa ini, lalu RE menembak ke arah dada pakai senjata pribadinya, sampai Yosua jatuh di dekat pintu kamar mandi,” ujar Erman.

Bripka RR awalnya tak menyangka kenapa Yosua ditembak di rumah dinas Sambo. Termasuk setelah kejadian tersebut, Bripka RR bersama Bharada E dan Kuat Maruf (sopir Putri Candrawathi-red) bertemu Sambo dan Putri diduga mereka akan diberikan iming-iming uang.

“Ricky mau disiapkan uang Rp 500 juta, Eliezer Rp 1 miliar karena dia yang menembak, lalu Kuat juga Rp 500 juta. Tapi RR tidak menghendaki uang itu, meskipun posisinya nggak berdaya karena kekuasaan Sambo,” tambah Erman.

Ini Kalimat Terakhir Brigadir Yosua Sebelum Ditembak di Rumah Dinas Ferdy Sambo (Detikcom)

Bripka RR adalah salah satu ajudan dari total 8 ajudan Sambo. Selain Bripka RR, ada Brigadir Yosua, Bharada Eliezer, Brigadir Romer, Bripka Matius Marey, Bharatu Prayogi, Briptu Deden, dan Bharada Sadam.

Pernah memiliki 8 ajudan tentu membuat publik terkejut dengan kekuasaan dan superioritas Sambo sebagai seorang polisi. Namun setelah kejadian pembunuhan Yosua, karir Sambo tenggelam dan ia diberhentikan secara tidak hormat sebagai anggota Polisi.

Ini Kalimat Terakhir Brigadir Yosua Sebelum Ditembak di Rumah Dinas Ferdy Sambo (Tribunnews.com)