Pernah Ngajar Di Pesantren, Pendeta Keluar Dari Islam Karena Takut Meninggal Dibungkus Kain Kafan, Kini Diburu Polri Dan FBI

Kisah pendeta Saifuddin Ibrahim yang mendadak viral karena mengaku takut dibungkus kain kafan.

Publik belakangan dikejutkan dengan kisah seorang pendeta yang dulu memeluk agama Islam dan sempat mengajar di pesantren, tapi akhirnya memutuskan pindah agama dengan memeluk Kristen. Kini, pendeta itu sedang berurusan dengan pihak berwajib. 

Sosok pendeta tersebut mungkin tidak asing di telinga sejumlah orang, dia adalah Saifuddin Ibrahim. Pendeta Saifuddin terkenal kontroversial karena kerap melontarkan pernyataan-pernyataan yang dianggap menghina agama Islam. 

Baru-baru ini, Saifuddin Ibrahim kembali disorot setelah viral potongan video pengakuannya soal alasan pindah agama. Dalam video tersebut, pendeta Saifuddin mengaku dirinya keluar dari Islam karena takut akan dibungkus kain kafan. Dia pun membandingkan dengan penganut Kristen saat meninggal dunia. 

“Saya keluar dari agama itu (Islam), ngeri di buntel-buntel pakai kain putih. Sedangkan kami orang Kristen dimasukin ke dalam peti, pake jas, pake sepatu, rambutnya disisir yang rapih," ungkap Saifuddin Ibrahim dikutip dari YouTube Saifuddin Ibrahim.

"Engga ada kaitannya dengan apapun, terus menghadapnya ke atas terus kalau kalian di kuburkan suruh miring ke barat menghadap kiblat katanya. Jadi tidurnya miring terus dong," imbuhnya.

Tidak hanya itu saja, Saifuddin Ibrahim juga mempertegas jika prosesi pemakaman umat Islam baginya itu mengerikan karena harus dibungkus kain kafan putih dan dituding siap menuju neraka. Berbeda dengan Kristen yang dibuat rapi karena menurutnya akan menuju ke surga.

“Kalau di Kristen ya dimasukin ke dalam peti, dipakein sepatu, pake dasi, jas lagi, kalau sudah meninggal. Kenapa pakai jas? Karena bersiap masuk surga. Lah ini di buntel-buntel pake kain kafan, 1 kali, 3 kali, 7 kali sampe 9 kali ditutup pake kain kafan, kenapa? Karena menuju neraka,” pungkas Saifuddin Ibrahim.

Selain sebagai pendeta, Saifuddin Ibrahim juga aktif di YouTube. Dia sering membuat konten yang membangga-banggakan agama yang kini dianutnya lalu membandingkan bahkan mencela agama yang sempat ditinggalkannya.

Saifuddin Ibrahim (Instagram)

Karena videonya, Saifuddin Ibrahim beberapa kali terlibat kasus hukum. Pada 15 Desember 2017, pendeta Saifuddin pernah ditangkap dan menjadi terdakwa setelah tersandung kasus atas ujaran kebencian dan menghina Nabi Muhammad SAW. Atas kasus tersebut, Saifuddin divonis hukuman penjara selama 4 tahun.

Tidak berhenti sampai disitu, pada Maret 2022, Saifuddin Ibrahim kembali ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penistaan agama karena pernyataannya dalam konten Youtube miliknya yang meminta Menteri Agama untuk menghapus ayat Al-Qur’an.

Meski sudah ditetapkan sebagai tersangka, tapi saat ini pendeta Saifuddin masih berada di Amerika Serikat. Hal ini disampaikan oleh pihak kepolisian yang sedang berkoordinasi dengan Federal Bureau of Investigation (FBI) untuk melakukan pengejaran pada Saifuddin Ibrahim.

Setelah ditelusuri rekam jejaknya, pendeta Saifuddin pernah mengenyam pendidikan tinggi di Fakultas Ushuluddin Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan mengambil jurusan Perbandingan Agama.  Setelah lulus kuliah, dia pernah mengajar di Pesantren Darul Arqom Sawangan Depok, Jawa Barat dan Al-Zaytun Panji Gumilang di Indramayu.

Saifuddin Ibrahim (YouTube)