Dibongkar Mantan Karyawan, Ternyata Lingkungan Kerja Di Tesla Milik Orang Terkaya Di Dunia Elon Musk Sangat Toxic

Lingkungan kerja di Tesla milik Elon Musk diungkap mantan karyawan sangat toxic.

Perusahaan Tesla milik orang terkaya di dunia, Elon Musk tengah jadi perhatian. Bagaimana tidak, dari yang bukan siapa-siapa, Tesla kini berhasil jadi salah satu ‘raksasa’ otomotif di Amerika Serikat. Bahkan, keuntungan dari penjualan mobil listrik mereka meningkat sangat drastis.

Tapi terlepas dari itu, Tesla juga menjadi perusahaan yang tidak mudah untuk bekerja. Mulai dari jam kerja yang panjang hingga tekanan bekerja di bawah CEO Elon Musk, membuat lingkungan kerjanya menjadi sangat sulit.

Berbicara kepada Business Insider, sejumlah mantan karyawan yang bekerja di perusahaan Tesla antara tahun 2008 dan 2019 mengungkap hal-hal buruk dari pekerjaan di Tesla yang dianggap sangat toxic. Mereka juga meminta namanya disembunyikan karena takut pembalasan dari Tesla.

Seorang mantan manajer yang bekerja langsung di bawah Elon Musk mengungkap lingkungan kerja yang diciptakan bos Tesla itu sangat toxic. Mereka didesak untuk mencapai target tertentu dalam waktu yang singkat. Para karyawan juga diharuskan bisa menyelesaikan masalah dalam waktu beberapa hari saja.

“Bagian terburuk adalah lingkungan toxic yang diciptakan Elon Musk yakni target peregangan yang tidak realistis untuk mencapainya. Ini adalah budaya di mana jika kamu tidak memiliki solusi untuk menyelesaikan masalah dalam beberapa hari atau satu atau dua minggu, kamu pergi. Jadi lebih baik tutup mulut saja,” ujar salah satu mantan karyawan.

Selain itu, perusahaan Tesla juga dinilai tidak peduli pada karyawan-karyawannya. "Bagian terburuknya adalah memiliki perasaan konstan bahwa perusahaan kamu sama sekali tidak peduli dengan kamu, kamu sama sekali tidak penting," ungkap seorang mantan tenaga penjualan.

Elon Musk - Tesla (Cakra News)

Karyawan merasa Tesla tidak memberikan perhatian yang cukup pada divisi solar. Tesla juga memotong komisi yang diberikannya kepada tenaga penjualan selama waktu mereka di sana. Tidak hanya itu, jam kerja Tesla dianggap tidak masuk akal.

Seorang mantan supervisor produksi yang meninggalkan perusahaan tahun 2019 itu mengaku hampir bercerai karena terlalu banyak menghabiskan waktu di tempat kerja. Bahkan ada dari mereka yang sampai tidak mengikuti tumbuh kembang anak-anaknya.

"Saya bersyukur saya dipecat, karena saya banyak bekerja dan sekarang pernikahan saya lebih baik," ujar sang mantan supervisor produksi. "Saya punya dua anak di rumah dan saya tidak melihat mereka tumbuh dewasa," kata mantan karyawan produksi lain yang sudah bekerja lebih dari 10 tahun.

Elon Musk - Tesla 2 (detikInet)