Rupanya, menjaga kesehatan tubuh dengan olahraga kardio juga dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW . Hal ini diungkap dokter sekaligus ulama, dr. Zaidul Akbar melalui kanal YouTube-nya. Berawal dari pertanyaan netizen tentang apakah Rasulullah melakukan olahraga setiap hari.
Menurut dr. Zaidul Akbar, Nabi Muhammad SAW juga sering melakukan olahraga. Namun tidak setiap hari. Baginda Nabi pun memberikan contoh jenis olahraga yang biasanya dilihat dari dirinya dan juga para sahabat.
“Kalau ditanya apakah Rasulullah berolahraga setiap hari, setau saya tidak ya. Cuman beliau memberikan contoh kepada kita tentang jenis-jenis olahraga yang beliau biasanya lihat dari para sahabat termasuk beliau sendiri,” ungkap dr. Zaidul Akbar, dikutip dari YouTube dr. Zaidul Akbar Official.
Berdasarkan sebuah riwayat, olahraga kardio yang paling dilakukan Nabi Muhammad SAW selain berkuda adalah lari. Bahkan, Nabi kerap membuat perlombaan dengan istrinya, Aisyah. Dalam perlombaan itu, Rasulullah sering mengalah dan membiarkan istrinya menang.
“Termasuk dalam hal ini adalah kalau berkuda kan susah ya, salah satunya beliau adalah lomba sprint atau marathon dengan Aisyah seperti yang disebut dalam sebuah riwayat. Kalau ditanya apa olahraganya ya lari,” sambungnya.
“Lari itu salah satu olahraga yang dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW dan berlomba dengan istri beliau. Beberapa kali Rasul berlomba lari dengan Aisyah, yang pertama beliau menang, dan yang kedua beliau mengalah seingat saya dan akhirnya Aisyah yang menang. Itu yang mudah kita kerjakan,” lanjut dr. Zaidul Akbar.
Foto: dr. Zaidul Akbar (YouTube/dr. Zaidul Akbar Official)
Selain olahraga lari, Nabi Muhammad SAW juga gemar dengan jenis olahraga lain seperti renang, berkuda, memanah serta gulat. Olahraga ini juga dilakukan para sahabat sebagai latihan dalam mempersiapkan perang.
Nabi Muhammad SAW sendiri memang tidak berolahraga setiap hari. Alasannya, dia fokus untuk memberikan pembinaan bagi para sahabat. Maka dari itu, dalam melakukan olahraga tidak perlu dipaksakan atau dilakukan secara berlebihan. Semua olahraga pun bisa dilakukan asalkan tidak melanggar syariat.
"Jadi kita yang mungkin bukan Rasul, bukan Nabi, seperti ini ya kita lakukan sebisanya kita saja. Olahraga ini kan sejatinya sesuatu yang sifatnya mubah, yang boleh-boleh saja. Apalagi diniatkan untuk menjaga tubuh dalam rangka kita bisa melakukan ketaatan pada Allah SWT, maka olahraga apapun silahkan saja kerjakan asal tidak melanggar syariat," pungkas dr. Zaidul Akbar.
Foto: Ilustrasi Olahraga Lari (BP Guide)