Seorang mahasiswi mengaku direnggut keperawanannya oleh dosennya sendiri. Belakangan dia mengetahui kalau banyak ternyata mahasiswi lainnya yang juga jadi korban sang dosen. Dilansir dari Eva.VN, kisah ini dibagikan seorang mahasiswi dari Fakultas Hukum Universitas Zhongshan yang terletak di Kota Guangzhou, Provinsi Guangdong, China melalui jejaring sosial Weibo pada 2 Juli 2022.
Mahasiswi itu menuduh dosen laki-lakinya bermarga Yang melakukan tindakan pelecehan seksual kepadanya. Awalnya, mahasiswi ini mengaku pacaran dengan sang dosen yang tidak hanya terkenal tampan, tapi dia juga berbakat, berprestasi dan memiliki posisi di masyarakat. Saat kencan pertama, sang dosen memberitahu mahasiswi tersebut kalau dia masih lajang.
Gadis itu pun yakin kalau hubungan mereka akan baik-baik saja. Setelah sekitar 6 bulan pacaran, sang dosen mengajak mahasiswi itu pergi untuk makan malam di rumahnya. Setelah makan dan minum, mereka melakukan hubungan seks. Mahasiswi itu sangat gugup dan ketakutan, karena itu merupakan pengalaman pertamanya.
Tapi dosen Yang justru menyerangnya. Walaupun gadis itu sudah menolaknya dengan tegas, dosen itu justru semakin bersikeras. Bahkan, dosen tersebut menolak untuk memakai kondom dengan alasan dia tidak terbiasa menggunakannya. Mahasiswi itu lantas mengaku sang dosen menjanjikan kalau dirinya akan bertanggung jawab kalau dirinya nanti hamil.
Peristiwa itu pun sangat menghantui mahasiswi tersebut. Parahnya, dia juga dipaksa berhubungan berkali-kali. Walaupun sangat ketakutan, tapi dia mengesampingkan itu karena rasa cintanya pada sang dosen. Tidak disangka, dosen Yang malah menyombongkan tentang hal ini pada teman-temannya. Yang membuat mahasiswi itu semakin terkejut karena ternyata banyak mahasiswi lain yang juga jadi korban.
Dosen Yang tidak hanya mencintainya, tapi dia juga selingkuh dengan mahasiswi-mahasiswi lainnya. Memanfaatkan ketampanan dan posisinya, dosen Yang memikat banyak gadis muda menggunakan nama cinta untuk mengubah para korban menjadi budak seksnya. Mahasiswi itu sangat terluka setelah mengetahui kalau dia hanya dijadikan alat untuk melampiaskan nafsu.
Foto: Postingan Mahasiswi (Eva.VN)
Saat itu juga, dia memutuskan untuk putus dengan Yang. Kejadian ini yang membuatnya berani bercerita dengan harapan tidak ada lagi korban dosen Yang. Dalam waktu singkat, cerita ini viral di media sosial. Pihak universitas pun sudah mengetahui tentang cerita ini. Namun seorang perwakilan mengatakan kalau pihaknya akan melakukan penyelidikan menyeluruh. Untuk sementara, pengajaran dosen Yang ditangguhkan.
Belakangan diketahui, kalau dosen tersebut merupakan professor di Institut Hukum Perdata dan Dagang Fakultas Hukum. Bidang penelitiannya adalah hukum perdata dan komersial, hukum ilmu perilaku dan kognitif serta hukum ekonomi. Dosen Yang bahkan pernah menerima penghargaan sebagai bakat terbaik di Program Dukungan Khusus Guangdong serta 10 Pengacara muda yang luar biasa di Guangzhou di tahun 2019.
Foto: Ilustrasi Pelecehan (Jawapos.com)