Polemik daging babi yang diolah menjadi makanan rendang memang menjadi polemik. Belum lama ini sebuah rumah makan bernama Babiambo di Jakarta Utara menjual makanan Padang yang berasal dari daging babi, seperti rendang daging babi , gulai daging babi, dan olahan makanan lainnya.
Dilansir dari Kumparan, Pakar Kuliner dari Universitas Gadjah Mada bernama Dwi Larasatie Nur Fibri menjelaskan bahwa teknik memasak daging rendang mampu membunuh bakteri dan parasit yang terdapat dalam daging babi. Memasak daging babi dilakukan selama 4-5 jam dengan suhu rendah.
“Daging babi mengandung bakteri dan parasit sehingga teknik memasak ini bisa membuat bakteri dan parasitnya itu mati,” kata Dwi. Menurut Dwi, sebenarnya sah-sah saja jika ada rumah makan yang menjual olahan makanan yang berasal dari daging babi, termasuk menu makanan Padang.
Dwi menyarankan pemilik rumah makan harus terang-terangan dan terbuka bahwa makanan yang dijual berasal dari daging babi. Misalnya tulis saja keterangan “non-halal” atau “mengandung daging babi”. Kedua hal itu bisa menjadi pengumuman agar tidak semua orang bisa membeli makanan itu.
Dwi menduga pemilik rumah makan Padang yang menjual olahan daging babi tetap ingin menarik konsumen orang yang memang makan daging babi. “Kalau mereka mau menjadikan rendang kan boleh, masa nggak boleh,” ujar Dwi.
Dalam rumah makan Babiambo, Semua menu makanan yang dijual dikemas layaknya makanan Nasi Padang, baik makan di tempat atau dibungkus. Meskipun menjual olahan daging babi, tetapi harga makanan di warung itu cukup terjangkau. Rata-rata satu porsi makanan dijual dari kisaran Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribuan.
Daging Babi Disebut Cocok Dijadikan Rendang, Ini Faktanya (SinPo.id)
Kabarnya para pelanggan yang membeli makanan lewat aplikasi online merasa puas dengan pelayanan dan rasa makanan. Sayangnya saat ini Babiambo sudah tak lagi buka karena tutup permanen.Belum diketahui apa penyebab rumah makan itu tidak lagi beroperasi, padahal banyak peminatnya. Akun Instagram pun sudah tak aktif lagi.
Memang menjual daging babi dalam menu Nasi Padang adalah sesuatu yang unik dan menarik. Meskipun tidak semua orang bisa bebas makan daging babi. Bisa jadi pemilihan daging babi karena strategi pemilik rumah makan agar bisa bersaing dengan warung Nasi Padang yang lainnya di Jakarta.
Sergio selaku pemilik rumah makan Babiambo menegaskan dirinya tidak pernah mau melakukan dugaan penghinaan pada makanan Padang, karena dia sendiri adalah pecinta makanan Padang. Ia hanya mendapatkan ide dan melakukan inovasi dengan mengolah daging babi jadi makanan Padang.
Daging Babi Disebut Cocok Dijadikan Rendang, Ini Faktanya (Menit.co.id)