Harga tiket masuk Candi Borobudur sempat akan naik menjadi Rp 750 ribu. Tentu hal itu memberatkan banyak pihak, termasuk seorang biksu bernama Bhante Pannyavaro yang tidak setuju dengan rencana kenaikan itu. Bhante menceritakan awal mula candi Buddha di Jawa Tengah itu bukan dijadikan tempat wisata saat pertama kali dibangun.
“Wong Borobudur itu didirikan itu juga bukan untuk tempat wisata. Raja-raja Syailendra dan rakyatnya gotong royong dengan penuh bhakti, dengan iman yang kuat. Borobudur didirikan selesai dua generasi,” kata Bhante saat videonya diunggah akun gosip @rumpi_gosip seperti dilansir dari djawanews.
Makanya saat mendengar harga tiket masuk yang akan dinaikkan, Bhante berharap hal itu tidak dilakukan karena yang harus diprioritaskan adalah fungsi Borobudur yang dijadikan tempat untuk beribadah, bukan semata-mata kepentingan wisata yang mendatangkan pundi-pundi rupiah.
Bhante menduga jika makin lama banyak pihak melakukan komersial untuk Borobudur, maka ia menantang untuk Borobudur dijual saja denan harga yang sangat mahal. “Kalau bisa, Borobudur dijual semahal-mahalnya, tapi kan mikir, nilai keagamannya itu ada,” beber Bhante.
Tentu sikap tegas Bhante mendapatkan dukungan dari para warganet yang berharap Borobudur tidak lagi komersil sebagai tempat wisata dengan biaya tiket masuk yang mahal. Di momen tertentu, banyak umat Buddha yang ingin beribadah di Borobudur, termasuk perayaan Hari Raya Waisak tiap tahunnya yang terpusat di kawasan itu.
Untungnya rencana kenaikan tiket masuk Borobudur untuk sementara ditunda. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sudah melakukan komunikasi dengan Luhut Pandjaitan membahas rencana itu. ‘Saya sampaikan kepada beliau kalau banyak yang protes, menurut saya diendapkan dulu dan beliau setuju, soal tarif jangan dibicarakan dulu,” ceplos Ganjar dikutip dari CNN Indonesia.
Biksu Buddha Ini Murka karena Tiket Masuk Candi Borobudur Bakal Naik Rp 750 Ribu (Tempo.co)
Kronologi rencana kenaikan tiket masuk bermula ketika Luhut mengimbau agar wisatawan yang ingin naik ke bagian atas candi harus membayar tiket Rp 750 ribu, sementara pengunjung yang hanya masuk ke kawasan candi di bagian bawah cukup membayar Rp 50 ribu saja.
Luhut beranggapan biaya mahal karena Candi Borobudur merupakan warisan budaya Indonesia yang harus dijaga sekarang dan selamanya. Luhut menduga bisa saja candi tersebut mengalami kerentanan dan juga ancaman.
Biksu Buddha Ini Murka karena Tiket Masuk Candi Borobudur Bakal Naik Rp 750 Ribu (iNews)