Kuliner ekstrem pasti ada di berbagai negara di dunia ini. Disebut ekstrem ya karena emang gak lazim sih buat para pendatang. Tapi buat warga setempat, makanan itu kebanyakan udah jadi tradisi.
Ya, yang namanya lagi jalan-jalan gitu ke negara lain, mosok gak nyobain serunya sensasi makanan khas setempat sih? Sayang banget lah. Nah, gimana jadinya kalo pas mau nyobain, ternyata makanan-makanan itu tergolong sebagai kuliner ekstrem? Kita butuh nyali besar untuk memakannya gengs.
Sebenernya agak gimana gitu, tapi toh, warga setempat di negara itu tetap mengonsumsi itu. Mereka sehat-sehat aja. Beberapa udah jadi tradisi pula.
Biar gak penasaran, simak aja dulu 9 makanan enak dari berbagai negara yang butuh nyali besar untuk memakannya. Siapa tau kalian punya planning mau ke sana dan jajal makanan itu.
1. Hakarl dari Islandia
Hakarl adalah makanan yang dibuat dari daging ikan, tapi ikan hiu. Serius nih. Daging itu difermentasi selaman 6 bulan, udah gitu dipotong kecil-kecil dan biasa dimakan bareng roti gandum hitam.
Kalo ga difermentasi, makanan ini biasanya dibiarin busuk lalu dimakan. Aneh kan?! Makanan ini cukup ekstrim karena hiu gak punya ginjal. Jadi daging dan kulitnya bakal beracun banget tuh.
Bahaya sih, tapi makanan ini biasa dihidangkan saat musim dingin (perasaan namanya aja udah Iceland deh, kapan musim dinginnya ya?). Di negerinya Bjork ini, Hakarl berarti 'hiu olahan', meski gak begitu populer sih di sana. Berani coba?
Itu daging hiu, bisa dibusukin atau difermentasi (bizzarefoods.com)
2. Fesikh dari Mesir
Ikan fermentasi juga ada di Mesir, namanya Fesikh. Metode pengawetan ikannya udah digunakan semenjak kerajaan Mesir kuno dulu. Dan rasanya lebih enak ketimbang makan ikan yang dibekuin. Toh, lebih alami.
Ikan fermentasi ini bisa langsung dimakan setelah dijemur dan difermentasi dengan cara dikubur dalam tumpukan garam. Fesikh juga biasa disajikan dalam festival musim semi Sherm el-Nessim.
Terus bahayanya, pada 2009 hingga 2010 lalu, empat orang dilaporkan meninggal dunia karena Fesikh. Tahun 2015 lalu, enam orang juga dilarikan ke rumah sakit setelah menyantap Fesikh. Ini semua karena bakteri yang tumbuh dalam proses fermentasi selama setahun. Hmm... punya nyali makan ini?
Di Mesir, makan Fesikh mah udah biasa aja~ diborong malah (pri.org)
3. Fugu dari Jepang
Orang Jepang udah makan ikan Fugu dari jaman dulu. Biasanya dijadikan sashimi, dimakan mentah gitu aja. Tapi mengolah makanan ini gak bisa sembarangan! Ancamannya kematian gengs!
Ikan fugu tuh ya ikan buntal, kayak Miss Puff di Spongebob Squarepants. Dagingnya bisa direbus dan dicampurin ke semangkuk sup di sana. Tapi ternyata, ikan ini punya racun memtikan dalam hati dan organ lainnya. Namanya tetrodotoxin.
Ada puluhan kasus keracunan makanan di sepanjang tahun 1996 hingg 2006 akibat ikan Fugu. Sementara pada 2015 lalu, 5 orang tewas setelah makan hati ikan buntal itu. Siapin nyali kalian sebelum menyantap ini.
Yang ini belom diolah sih, tapi katanya enak (thejakartapost.com)
4. Kerang darah dari China
Sebagian masyarakat China terbiasa dengan masakan dengan rasa asin dan mentah. Buat mereka, itu menyegarkan. Salah satu kuliner ekstrim dari Negeri Tirai Bambu yang terkenal asin tapi menyegarkan itu adalah kerang darah.
Sayangnya, kerang darah hidup di habitat saluran air yang kotor. Makanya, kalo dikonsumsi dengan cara masak yang gak beres bisa bahaya banget.
Beberapa penyakit juga akan mengancam kita kalo makan kerang darah dengan pengolahan yang kurang tepat. Mulai dari tipes, hepatitis A, hingga disentri.
Sekitar 15 persen orang yang makan kerang darah ini bisa terkena infeksi makanan lho. Bahkan sekitar 300 ribu orang lebih menderita hepatitis A juga.
Kerang darah (intisari.grid.id)
5. Pangium edule, Asia Tenggara
Pangium edule adalah nama ilmiah dari keluak atau kepayang. Kalo bahasa Melayunya 'pokok kepayang'. Ini adalah bahan makanan yang mengandung hidrogen dan sianida.
Bahan makanan ini menghasilkan kuah hitam kental, biasanya kalo di Jawa Timur buat rawon ya. Keluak juga harus dimasak dengan tepat, kalo nggak yang bisa keracunan dan meninggal dunia.
Untuk bisa dimakan, ada proses seperti merebus bijinya dan dikubur bersama abu yang dibungkus daun pisang. Prosesnya memakan waktu 40 hari sebelum siap digunakan untuk memasak. Tapi sejauh kita makan rawon, baik-baik aja kan gengs. Jadi siapa sangka kalo keluak juga bahaya banget tuh.
Keluak atau Pangium edule (sajiansedap.grid.id)
6. Ackee dari Jamaika
Ackee adalah sejenis buah apel yang dibawa ke Jamaika oleh kapten dari Inggris tahun 1793 silam. buah ini sebenernya mirip leci, tapi lebih lonjong dengan 3 butir biji di dalamnya.
Ackee bisa langsung dimakan setelah dikupas. Bijinya harus dibuang, karena bijinya mengandung racun hypoglycin. Kalo telanjur kemakan, kita bisa muntah-muntah sobs!
Pernah ada kasus tahun 2011 lalu. Sekitar 35 orang terkena racun biji buah Ackee. Sementara, satu dari seribu orang di Karibia keracunan akibat buah ini setiap tahunnya. Banyak lho berarti kasusnya.
Ini nih buah Ackee (hellosehat.com)
7. Casu Marzu dari Italia
Di Negeri Pizza ini ada juga lho makanan ekstrimnya. Cazu marzu itu berarti 'keju busuk'! Kebayang kan kalo makanan busuk itu gimana?
Ini emang keju, tapi dibiarin busuk, dibiarin terpapar lalat juga. Di dalem keju ini juga jadi sarang belatung tuh, hiii~! Katanya, ini jadi makanan orang-orang di kepulauan Sisilia, Italia selatan.
Bingung deh, kenapa ini disebut "makanan" yak? Padahal, keju yang jadi tempat bermukimnya belatung ini membuat mereka berkembang biak dengan cepat. Udah gitu, anak-anaknya larva pada merambat keluar dan menyebar bibit penyakit. Ngapain dimakan ya? Kalopun punya nyali, emang kalian berani?
Kalo di sana mah udah biasa deh~ (toursardinia.eu)
8. Sannakji dari Korea Selatan
Negeri K-Pop punya kuliner ekstrim juga, namanya Sannakji. Ini makanan yang bahaya juga kalo dimakan. Soalnya makanan ini "hidup"!
Sannakji adalah makanan dengan bahan bayi gurita yang masih hidup. Kasian yak. Bayi-bayi gurita yang malang ini ditaburin wijen dan dimakan hidup-hidup gitu. Ditambahin minyak-minyakan asli Korea serta saus khasnya.
Mikir dua kali deh kalo gak punya nyali makan ini. Soalnya, bayi gurita tadi masih bisa menghisap tuh tentakelnya, bisa mencengkram meski udah dikunyah-kunyah.
Kabarnya ada beberapa orang yang meninggal setelah mengonsumsi Sannakji ini. Kasusnya adalah karena tersedak akibat cengkraman tentakel bayi gurita hidup tadi.
Ini lho Sannakji itu, itu tentakelnya bayi gurita loh (imgur.com)
9. Echizen Kurage dari Jepang
Makanan ini udah ekstrim, bikin jyjyk pula. Yang punya nyali mah biasa aja kali ya. Soalnya, Echizen Kurage ini adalah salah satu makanan favorit di Jepang. Tau gak ini apa? Ubur-ubur gengs!
Makan ubur-ubur, kebayang gak sih? Padahal kan beracun juga tuh. Kalo di Jepang, makanan ini bisa diolah dengan tepat, ya dibuang dan dibersihkan lah semua racun itu. Kalo udah bersih, gak ada risiko lagi deh, semoga~
Di Jepang, ubur-ubur ini mengganggu habitat ikan tuna. Katanya, nelayan sering gak dapet tuna karena ulah si ubur-ubur ini. Daripada dibasmi, nelayan pada panen ubur-ubur ini dan dimakan dan ternyata enak. Terus bisa melaut lagi demi dapet ikan tuna deh.
Mungkin itu dulu sih dari kita 9 kuliner ekstrim dari berbagai negara yang butuh nyali besar untuk memakannya. Kita jadi butuh nyali dobel kalo makan makanan itu bareng calon mertua gitu, apalagi kalo galak, hehehe.
Ubur-ubur dijadiin makanan di Jepang (pinterest)