Kenapa Anak Bisa Takut Nasi? Hati-hati Pertanda Ryziphobia Yang Bisa Buat Panik Sampai Sesak Napas

Alasan anak bisa sampai takut nasi hingga jadi pertanda Ryziphobia atau ketakutan pada nasi.

Nasi  merupakan makanan pokok di berbagai negara dunia, salah satunya Indonesia. Banyak orang Indonesia merasa belum makan jika tidak mengonsumsi nasi. Tapi ternyata, ada juga orang yang tidak suka makan nasi. Bahkan seumur hidupnya, mereka tidak bisa memakan nasi dan memilih menu makanan lain.

Rupanya, kondisi ini dikenal dengan Ryziphobia atau ketakutan pada nasi. Ryziphobia itu sendiri sebenarnya masih berhubungan dengan cibophobia, yaitu ketakutan akan makanan secara keseluruhan. Orang dengan ryziphobia bisa sampai panik, histeris, bahkan terparahnya sesak napas saat berhadapan dengan nasi.

Dikutip dari KliDokter, Psikolog Ikhsan Bella Persada, M. Psi., menyebut fobia nasi paling sering muncul pada orang-orang yang sejak awal sudah punya gangguan makan. Alasan ketakutan ini juga bisa disebabkan karena pengalaman traumatis yang pernah mereka alami.

“Jadi, bisa saja awal mulanya adalah ketakutan kalau makan nasi bisa menyebabkan badannya jadi gemuk. Selain itu, fobia nasi juga bisa disebabkan oleh pengalaman traumatis terkait nasi,” jelas Ikhsan Bella Persada.

Fobia makanan ini bisa memburuk dan semakin obsesif. Bukan tidak mungkin, ketakutan terhadap nasi ini bisa mempengaruhi kondisi kesehatan orang tersebut, misalnya kurang gizi, terlalu kurus sampai lemas. Kesehatan mental mereka juga bisa mendapat pengaruh buruk, salah satunya mudah merasa tersinggung.

Sebenarnya, orang yang mengalami ryziphobia bukan hanya anak-anak. Fobia ini juga bisa terjadi di usia remaja atau dewasa. Namun yang perlu diingat, fobia nasi tidak sama dengan tidak doyan nasi. Menurut Ikhsan, orang yang tidak doyan nasi hanya merasa tak berselera saat dihadapkan dengan sajian tersebut. Sementara orang yang fobia nasi alias ryziphobia akan menunjukkan gejala fisik saat melihat nasi.

Foto: Nasi (BeritaSatu)

“Tapi (orang yang tidak doyan nasi), dia tidak akan menunjukkan gejala fisik. Dia hanya menolak (nasi) dan mencari makanan lain. Orang (ryziphobia) bisa langsung mual saat melihat dan mengirup aroma nasi. Jantungnya akan berdegup kencang dan gemetaran. Orang tersebut juga tak bisa langsung mencari makanan lain, karena kondisi tubuhnya masih tak enak,” ungkap Ikhsan.

Rasa takut terhadap nasi ini ternyata masih bisa disembuhkan. Ikhsan mengatakan Fobia tersebut bisa diselesaikan jika penderitanya mendapatkan penanganan yang tepat dari psikolog melalui terapi eksposur ataupun cognitive behavioural therapy (CBT).

Terapi eksposur sendiri adalah metode untuk memaparkan atau menghadapi faktor ketakutan tersebut secara perlahan dan terkendali. Sedangkan CBT atau terapi kognitif bertujuan untuk mengubah cara berpikir, sehingga perilaku pun ikut terpengaruh ke arah yang diinginkan misalnya menghilangkan ketakutan pada nasi .

Foto: Nasi (KlikDokter)