Hampir sebulan sekali selalu muncul produk-produk handphone (HP) keluaran terbaru. Makanya banyak pegawai counter HP yang memiliki strategi agar produk-produk yang mereka jual dan tawarkan bisa laku dan dibeli banyak orang. Pegawai counter HP rela untuk berjoget-joget di pinggir jalan untuk menarik perhatian pembeli.
Tentu sebagai pengguna jalan melihat aksi para pegawai counter HP yang semangat, energik, membuat kita tertarik dan merasa terhibur. Belum lagi saat mereka ikut-ikutan menyanyi dan berteriak-teriak menawarkan HP yang mereka jual. Memang berapa sih pendapatan atau gaji yang mereka dapatkan?
Dilansir dari Quora, seorang warganet bernama Tata menceritakan pengalaman dirinya pernah menjadi seorang pegawai counter HP. Setiap pegawai di counter HP ternyata dibagi-bagi per brand HP. “Nah untuk gaji itu macam-macam tergantung bagiannya apa, kalau aku dulu di SPG jadi sesuai UMK kota dimana kita kerja, kadang ditambah bonus setiap ada produk yang laku,” tulis Tata.
Bonus yang didapatkan semakin banyak seiring produk yang ditawarkan laku terjual. Sebab ia pernah sampai mendapatkan bonus yang lumayan besar. Untuk satu HP dia mendapatkan bonus kurang lebih Rp 100 ribu. Bayangkan saja jika dalam sehari banyak HP yang terjual, tentu ia bisa kantongi uang yang lumayan.
Sebagai pegawai counter HP memiliki target penjualan dan bagaimana mereka harus meyakinkan konsumen. Makanya segala cara dilakukan untuk menarik perhatian calon pembeli, termasuk joget-jogetan di pinggir jalan. Tak hanya itu, mereka pun harus merias wajah mereka agar terlihat cantik.
Tata mengatakan alasan kenapa banyak pegawai counter HP joget-jogetan di pinggir jalan, ia mengatakan memang kalau hanya menyebarkan brosur saja tanpa ada sesuatu yang menarik perhatian, rasanya tidak menarik. “Jadi biar kesannya rame, heboh, pasti orang tertarik, itu ada apa sih, biar konsumen terhibur juga,” tulis Tata lagi.
Rela Joget-jogetan di Pinggir Jalan, Terungkap Gaji Mbak-mbak Pegawai Counter HP (Quora)
Tata selama jadi pegawai ccounter HP mengaku tidak malu ketika harus berjoget-joget di pinggir jalan. “Kalau saya senang-senang saja karena apa yang saya lakukan juga halal, itung-itung menghilangkan stress, karena harus mencapai target penjualan, saya kerjakan semua tanpa paksaan,” tambahnya.
Menurut mantan pegawai counter HP ini mengatakan tidak usah malu untuk melakukan pekerjaan yang halal. Toh apa yang dia lakukan juga memiliki hasil yang bisa digunakan untuk biaya hidup. “Lebih malu lagi kalau nggak kerja tapi masih nyusahin orangtua, jadi tetap harus bersyukur kerja apapun,” pungkas Tata. Tuh bener juga ya pesannya mbak Tata.
Rela Joget-jogetan di Pinggir Jalan, Terungkap Gaji Mbak-mbak Pegawai Toko HP (Line Today)