Fenomena Akun Kampus Cantik dan Dampak yang Menghantui di Baliknya

Fenomena Akun Kampus Cantik dan Dampak yang Menghantui di Baliknya

Gengs, buat kamu yang punya media sosial utamanya Instagram, pastinya nggak asing lagi dong sama akun UNY Cantik, UI Cantik, UGM Cantik, Unpad Geulis. Yup, semuanya adalah akun yang "menjual" penampilan mahasiswi-mahasiwi sebuah kampus yang dikategorikan 'cantik', lengkap dengan profil singkat dan nama akun Instagramnya. Namun, benarkah semua itu baik-baik aja?

Salah seorang netizen di media sosial Twitter dengan akun bernama @lotuswhelve mengungkapkan keresahannya soal kemunculan akun kampus cantik yang problematik ini.

Yang pertama, ia menghawatirkan terjadinya objektifikasi seksual. Sebab, budaya patriaki yang sudah mengakar sering kali menempatkan perempuan sebagai sebuah objek. Dan, kemunculan akun kampus cantik ini justru semakin membuat perempuan seperti sebuah komoditas yang dipertontokan untuk kaum laki-laki.

"Akar dari permasalahan ini adalah hegemon patriarki yang menjadikan perempuan menjadi objek dan komoditas," ujarnya dikutip dari akun Twitter @lotuswhelve, Senin (28/3/2022).

Bukan tanpa alasan, pemilik utas itu hanya menyorot akun kampus cantik karena memang perempuan yang sudah sering jadi korban objektifikasi. Ini ditandai dengan makin merebaknya akun dengan embel-embel cantik tersebut.

"Kenapa aku menyorot kampus cantik (aja), simply karena akun yang pertama muncul memang khusus perempuan dan aku adalah perempuan. Aku tidak membenarkan akun kampus ganteng juga, karena esensinya sama-sama bermasalah," tulisnya lagi.

Kemunculan akun kampus cantik juga makin menambah standar kecantikan yang sangat nggak realistis. Misal, cantik harus tinggi, berkulit putih, berhidung mancung, berbadan langsing, dan sebagainya. Padahal, definisi cantik itu beragam bukan?

"Ngga perlu dijelasin, kalo lo stalk akunnya juga lo tau kalau yang diupload itu semua 'setipe' dan nggak representatif. Bahkan ada admin akun ginian yang bilang "yang diupload di sini ya sesuai selera admin". LAH LU PIKIR LO SIAPE BIKIN KATALOG GINIAN?", ujarnya.

Selain itu, kita juga nggak pernah tahu apakah foto yang terpanjang di akun tersebut sudah mendapat izin dari yang bersangkutan atau asal comot aja.

Akun Kampus Cantik dan Sisi Gelap di Baliknya (Twitter)

"Sebelum isu consent naik, akun-akun ini sering post foto tanpa izin pemilik atau izinnya belakangan setelah diprotes??"

"Kalau dah izin dan dapet consent gak masalah dong?". Nope, tetap bermasalah.

"Kalau kamu bercita-cita masuk akun yang menjadikan kamu objek male gaze, kamu jelas bermasalah. Percayalah, exposure yang kamu dapat ngga sebanding dengan konsekuensi setelahnya. Keamanan kamu bisa terancam."

Masih ingat beberapa kasus kekerasan gender berbasis online? Iya, kebanyakan terjadi dengan pola yang sama yakni penyalahgunaan foto pribadi. Bayangkan jika foto kamu disebarkan tanpa consent dan beredar untuk disalahgunakan.

 

Akun Kampus Cantik dan Sisi Gelap di Baliknya (Twitter)

"Komentar-komentar thirsty itu cuma yang keliatan, dibaliknya, banyak orang yang dapet DM jahat dari orang-orang sange gak jelas. More than that, foto yang diupload lebih riskan lagi untuk disalahgunakan karena penyebarannya gak bisa dikontrol."

Seperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa, akun ini semakin memperlihatkan perempuan dijadikan komoditas. Yang mana akun ini menggunakan foto mahasiswi 'cantik' demi meraih banyak pengikut dan kemudian dijadikan ladang cuan buat si pemilik akun kampus cantik ini.

"Setelah followersnya banyak, akun ginian biasanya buka endorse yang untungnya udah jelas buat orang-orang di balik layar dari akun tersebut. Yah kasarnya, foto lo dijual buat bisnis gak jelas."

Hmm.. siapa nih pernah masuk akun kampus 'cantik'? Bangga sih, tapi harus tetep aware, ya!

Akun Kampus Cantik dan Sisi Gelap di Baliknya (Twitter)