Banyak orang dari berbagai kalangan yang tidak mengerti soal apa itu responsible travel . Padahal istilah ini merupakan konsep personal yang penting. Sangat penting untuk diri sendiri dan tentunya untuk setiap destinasi wisata yang dikunjungi.
Bahkan saking tidak mengertinya, banyak orang yang mengira responsible travel itu memerlukan usaha yang besar hingga mereka tidak ingin melakukan. Padahal tak juga, banyak hal yang bisa dilakukan dalam skala kecil untuk menjunjung konsep responsible travel.
Dari arti katanya sendiri, responsible travel merepresentasikan dari cara traveling yang harus bertanggung jawab. Yang jadi pertanyaan, bertanggung jawab untuk hal apa? Jawabannya ya untuk diri sendiri dan destinasi wisata itu sendiri.
Apakah kalian masih ingat dengan kasusnya banyak wisatawan yang didominasi oleh anak muda yang datang ke sebuah taman bunga untuk sekedar selfie yang pada akhirnya membuat banyak bunga malah rusak lantaran terinjak-injak. Apakah kalian ingat dengan terumbu karang di Raja Ampat yang sempat rusak lantaran diserempet oleh kapal pesiar yang mampir di sana?
Responsible Travel (via Travel Tourism News)
Secara sederhana, responsible travel merupakan sebuah konsep personal yang menekankan tanggung jawab di setiap hal yang kalian lakukan selama dalam perjalanan. Sebagai contoh, ketika kalian diving, kalian boleh menikmatinya tapi jangan sampai mengambil berbagai biota laut di sana untuk dibawa pulang.
Itu adalah salah satu bentuk tanggung jawab yang sederhana. Ada tindakan yang jauh lebih sederhana lagi, yaitu jangan membuang sampah sembarangan. Itu merupakan bagian dari konsep responsible travel.
Responsible Travel (via Dr Prem Jagyasi)
Menurut Huffington Post, responsible travel merupakan paham sebuah efek dari segala hal yang kalian lakukan, baik secara sosial ataupun budaya, termasuk memberikan nilai-nilai positif kepada kearifan lokal.
Responsible Travel (via Travel Massive)