Apa Itu Sextortion, Ini yang Perlu Kamu Lakukan Jika Jadi Korban

Istilah sextortion belakangan ini marak di media sosial dan menjadi hal yang cukup meresahkan. Fenomena apa itu? Simak ulasannya!

Belakangan ini, sextortion semakin marak di media sosial  dan menciptakan keresahan. Istilah ini merujuk pada pemerasan seksual  yang kini menjadi pembicaraan di dunia maya. Menyerang para remaja yang aktif berinteraksi di dunia maya. Lalu apa fenomena apakah itu, dan bagaimana cara mengatasinya?

Sebelum membahas lebih jauh ada baiknya kita mengenal lebih dulu apa yang dimaksud dengan sextortion. Istilah ini muncul sebagai gabungan dari dua kata, yaitu sex (seks) dan extortion (pemerasan).

Dalam hal ini, pelaku menyebarluaskan konten, foto atau video vulgar milik korban, dan kadang disertai ancaman, pemerasan, dan tindak kekerasan lainnya. Tujuannya adalah agar korban bersedia melakukan hal yang diinginkan pelaku.

Uniknya, hal ini bisa terjadi walaupun korban dan pelaku bukan teman di dunia maya. Pelaku biasanya mendapatkan konten, foto, dan video syur korban dari aktivitas dunia maya, misalnya sexting (saling kirim pesan berbau seksual lewat chat) atau video call.

Sextortion (via Kaspersky)

Meski demikian, konten vulgar juga bisa berasal dari aksi pembajakan. Seperti kasus pada tahun 2011, hacker bernama Luis Mijangos membajak komputer beberapa wanita, dan melakukan tindakan ancaman. Takut foto pribadi tersebut tersebar, para korban akhirnya terus mengirimkan foto syur pada pelaku.

Fenomena ini nyatanya bukan hal baru. Pada Juli-Agustus 2018, FBI menerima laporan dari korban sextortion. Seiring berjalannya fenomena ini, jumlah foto vulgar remaja yang beredar di media sosial juga meningkat tajam di Amerika Serikat. Lalu bagaimana jika hal ini menimpamu?

Sextortion (via Cyberbullying Research Center)

Dilansir dari Detik, Kasubdit 1 Dittipidsiber Kombes Reinhard Hutagaol memgungkapkan bahwa pengguna media sosial yang menerima ancaman sebaiknya mengabaikan pesan dari pelaku. Bukan tanpa tindakan, segera ambil tangkap layar percakapan sehingga korban bisa melaporkannya pada polisi.

Selain itu, pengguna media sosial sebaiknya juga tidak mudah percaya apalagi silau dengan postingan glamor dari pelaku. Jangan mudah merasa dekat sehingga memberikan apapun yang diminta pelaku. Jangan takut melaporkan pada polisi terkait tindak kejahatan dunia maya  yang kamu temui, termasuk sextortion.

Sextortion (via Malwarebytes Labs)