Apakah kamu termasuk orang yang merasa bahwa makanan adalah sumber kenyamanan ketika sedang stres ? Melampiaskan emosi dengan makan seperti ini dialami oleh banyak orang. Nah, kali ini kita akan membahas apa itu emotional eating, penyebab, dan cara mengatasinya.
Apa Itu Emotional Eating?
Emotional eating terjadi ketika seseorang menggunakan makanan sebagai penenang atau penekan emosi negatif, seperti marah, stres, dan bosan. Biasanya, makanan yang diinginkan adalah yang melalui produksi yang lama, seperti cokelat, es krim, dan biskuit. Dalam kasus ini, seseorang sangat ingin makan untuk meluapkan emosinya, bukan karena lapar.
Makan berlebihan sesekali adalah hal yang normal. Namun, jika kamu mengalami setidaknya sekali dalam seminggu selama kurun waktu tiga bulan, sebaiknya segera cari bantuan dari ahli kesehatan, ya.
Penyebab
Emotional Eating (via MedicineNet)
Seseorang dapat mengalami emotional eating karena rasa hampa atau kosong yang sedang terjadi, menurutnya dapat terisi dengan makan. Dia meyakini bahwa makanan dapat mengisi kekosongan. Ada beberapa hal yang memungkinkan ini terjadi, yaitu:
• tidak mendapat dukungan sosial sesuai dengan yang dibutuhkannya
• stres, sedih, marah
• tidak memahami perbedaan antara fisik dan emosional
• melakukan self-talking negatif ketika sedang berada di kerumunan atau sebuah acara
Dampak
Emotional Eating (via ZEN Foods)
Yang menarik adalah wanita mungkin lebih cenderung menggunakan makanan sebagai pelampiasan emosi dibandingkan dengan pria. Pria cenderung beralih ke alkohol rokok. Dampaknya, banyak ditemukan penambahan berat badan dan obesitas terkait stres pada wanita, namun tidak pada pria.
Bagaimana Mengatasinya?
Emotional Eating (via KlikDokter)
Emotional eating biasanya tidak berakhir dengan kebutuhan emosionalnya terpenuhi, justru banyak yang merasakan kekesalan lebih dari sebelumnya. Maka dari itu, sebaiknya lakukan beberapa cara lain ini untuk mengatasi stres.
• berolahraga (jalan kaki, lari pagi, atau yoga)
• meditasi
• mencatat apa saja makanan dan kapan kamu makan, lengkapi juga dengan emosi yang sedang kamu rasakan ketika makan
• makan makanan yang sehat dan perhitungkan kalori yang kamu makan
• mencari bantuan kepada orang terdekat ketika sedang cemas atau stres, seperti menceritakan suasana hati
• membiasakan untuk positif self-talk
Itu dia hal-hal tentang emotional eating yang penting untuk kamu ketahui. Jika merasakan tanda-tandanya, carilah bentuan kepada ahli kesehatan , ya.
Emotional Eating (via BukaReview)