Orang Jawa di Indonesia banyak yang menjadi Presiden. Sebut saja dari Presiden pertama Soekarno, Soeharto, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono, hingga Joko Widodo yang masih menjabat sebagai Presiden sampai tahun 2024 mendatang.
Memang ada pada tahun 1998-1999 BJ Habibie menjadi Presiden setelah menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri. Habibie adalah satu-satunya Presiden yang bukan berasal dari tanah Jawa, karena Habibie adalah pria berdarah Sulawesi.
Namun tanpa disadari selama ini berkembas mitos jika orang Jawa harus menjadi Presiden Indonesia. Seperti ada peraturan yang tertulis jika Presiden harus berasal dari suku Jawa.
Berikut ini beberapa penjelasan yang bisa jadi menjadi alasan kenapa sejak dulu orang Jawa memiliki peran dalam pemerintahan hingga banyak yang jadi Presiden.
1. Orang Jawa Banyak yang Tergabung dalam Pembentukan Negara
Usai Jepan menyerah pada sekutu, Indonesia pun bersiap menyiapkan kemerdekaan jelang 17 Agustus 1945. Dibentulkan PPKI atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang beranggotakan 27 orang. Dari 27 orang terdapat 18 orang yang berasal dari tanah Jawa.
2. Jumlah Penduduk di Pulau Jawa
Hampir setengah dari total penduduk Indonesia tinggal dan berasal dari pulau Jawa, jumlahnya sekitar 136 juta. Artinya memang pemilih terbesar dalam Pemilu berasal dari pulau Jawa.
Jadi kemungkinan banyak partai-partai politik akan mengusung calon Presiden yang berasal dari tanah Jawa dibandingkan dari pulau lainnya karena akan mendapatkan banyak suara dari konsituen di Jawa dibandingkna pulau lain di Indonesia.
Soekarno dan Soeharto Presiden yang Berstatus Sebagai Orang Jawa (Tribun)
3. Penduduk Jawa Butuh Pemimpin
Direktur Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia, Aditya Perdana mengatakan bahwa dominasi pemilih di pulau Jawa sangat mengharapkan jika dari suku mereka ada yang memiliki sosok pemimpin atau jadi Presiden.
“Faktanya memang pemilih banyak dari Jawa jadi bicara tentang politik identitas maka alasan itu masuk akal, pemimpin berasal dari kelompok yang besar harus terwakili,” kata Aditya dilansir Kompas.com, terkait alasan banyak orang Jawa yang jadi Presiden di Indonesia.
Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo Berstatus Sebagai Orang Jawa (Detik News)